Potret Banjir di Demak: Jalan Pantura Jadi Pemukiman, Sawah Jadi Lautan

Kabupaten Demak kembali berurusan dengan banjir, jalur pantura pun kembali tersendat

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 20 Maret 2024 | 04:29 WIB
Potret Banjir di Demak: Jalan Pantura Jadi Pemukiman, Sawah Jadi Lautan
Hampir di sepanjang Jalan Pantura Demak-Kudus banyak tenda-tenda pengungsian. Selasa (19/3/24) [Suara.com/Ikhsan]

"Iya, disini hampir 90 persen lahan pertanian jadi laut. Banjir pertama kemarin surutnya 15 hari," tutur Sadi di lokasi pengungsian.

Wajah lelaki berusia 39 tahun itu tiba-tiba lesu saat membayangkan kerugian akibat sawahnya teredam banjir. Meski tidak menyebut detail angka, dia mengalami kerugiaan sangat besar.

Sadi lantas menjelaskan kerugian yang paling besar saat terjadi banjir pertama kemarin. Pasalnya waktu itu bentar lagi masa panen dan harga gabah sedang tinggi.

Jika dihitung-hitung semisal harga gabah sedang bagus. Sadi mampu mengantongi uang sebanyak Rp25-30 juta dalam sekali panen.

Baca Juga:Kabupaten Demak Banjir Lagi, Kondisi Tanggul Sungai Perlu Dievaluasi

Area persawahan yang tergenang banjir itu akan selalu ia ingat. Sepanjang hidup dan puluhan tahun jadi petani. Baru pertama dalam sejarah persawahan di Karanganyar Demak dihantam bencana banjir.

"Semuanya hilang, padinya jadi hitam. Tidak bisa dikonsumsi manusia, itu buat hewan. Zonk (nggak dapat) bantuan dari pemerintah. Ini resiko pekerjaan," tukasnya sembari mengeluh.

Kontributor : Ikhsan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini