SuaraJawaTengah.id - Belakangan ini, kabar terjadinya gempa di berbagai wilayah di Indonesia marak menjadi perbincangan warganet di berbagai media sosial, mulai dari gempa Tuban hingga Pulau Bawean.
Tak sedikit pula berbagai fenomena alam tersebut dikaitkan dengan sejumlah mitos yang dipercaya oleh masyarakat setempat.
Bahkan, berita mengenai terjadinya gempa di berbagai daerah tersebut cukup menimbulkan kepanikan dan ketakutan tersendiri bagi sejumlah masyarakat.
Perbincangan mengenai gempa tersebut pun dibawa ke dalam forum kajian Gus Baha dengan para santrinya.
Baca Juga:Update Aktivitas Gunung Merapi: Terjadi 16 Kali Gempa Guguran
Pemilik nama lengkap K.H. Ahmad Bahauddin Nursalim itu mengaku, belakangan ini sering mendapatkan pertanyaan dari masyarakat, kenapa bumi mengalami likuifaksi, gempa, dan sebagainya.
Ulama asal Rembang itu kemudian menjawabnya berdasarkan cerita yang tersirat dalam Alquran.
"Memang dari Alquran, bayangannya Alquran seperti itu," ungkap Gus Baha.
Lebih lanjut, Gus Baha kemudian menjelaskan salah satu ayat Al-Quran, Surah Al-Mulk ayat 16-18.
ءَاَمِنْتُمْ مَّنْ فِى السَّمَاۤءِ اَنْ يَّخْسِفَ بِكُمُ الْاَرْضَ فَاِذَا هِيَ تَمُوْرُۙ
Baca Juga:Gempa Bumi M 4,5 Guncang Kabupaten Tegal, BMKG Minta Masyarakat Tenang
Artinya: Sudah merasa amankah kamu dari Zat yang menguasai langit, yaitu (dari bencana) dibenamkannya bumi oleh-Nya bersama kami ketika tiba-tiba ia terguncang?
Dari ayat tersebut, Gus Baha menjelaskan bahwa sejak awal, Allah SWT telah menciptakan bumi dengan segala potensinya, termasuk bencana yang akan menyertainya.
"Memang dari awal, Allah bikin bumi ini, malah potensinya likuifaksi, melumer. Tamuru itu maknanya melumer," ungkap Gus Baha.
Tak sampai di situ, Gus Baha kemudian menjelaskan bahwa Alquran juga telah menjelaskan terkait dengan sifat bumi. Salah satu ayat yang menjelaskan hal tersebut adalah Alquran surat At-Thariq ayat 12.
"Dan ketika Allah nyifati bumi, wal ardhi dzati shad'. Shad’un maknanya pecah. Dan Allah tidak sekedar mengatakan pecah, dzati shad’un, sifat dasar bumi itu mudah pecah," tutur Gus Baha.
Menurut Gus Baha, meskipun Alquran tidak secara spesifik melakukan penelitian sebagaimana ahli, akan tetapi Alquran sudah mengatakan itu.
"Kenapa mudah pecah, karena bumi itu dari lempengan-lempengan. Di Quran juga dijelaskan begitu, wal ardhi qitha’un mutajawirat. Bumi yang kelihatannya satu, sebetulnya dari qith'ah, dari potongan," lanjut Gus Baha.
"Lah Alquran itu bilang bumi itu mutajawirah, bumi ini karakter per potongannya beda-beda, sehingga memang potensinya bumi ini hancur. Apalagi dari awal dipersiapkan memang mau dihancurin, makanya nggak usah takut kiamat, karena rencana Tuhan memang mau dihancurin,” pungkasnya.
Kontributor : Dinnatul Lailiyah