Menurutnya, toleransi yang terwujud di desa tumbuh dari lingkup terkecil. Di Desa Buntu, terdapat satu keluarga yang tiap anggotanya berbeda keyakinan.
"Di sini ada beberapa warga yang berbeda agama hidup dalam satu rumah. Ada suaminya yang merupakan tokoh Buddha, istrinya Muslim sementara mertuanya Katolik. Itu kalau waktu sahur, anggota keluarga ikut bangun dan menemani," tambahnya.
Kontributor : Citra Ningsih