Tak Hanya Mencari Cuan Semata, UMKM Binaan BRI Ini Pertahankan Motif Batik Semarang Warisan Nenek Moyang

Menjadi pelaku Usaha Micro Kecil Menangah (UMKM) tak melulu hanya mencari keuntungan semata. Namun juga memperjuangkan budaya warisan nenek moyang.

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 29 Maret 2024 | 10:47 WIB
Tak Hanya Mencari Cuan Semata, UMKM Binaan BRI Ini Pertahankan Motif Batik Semarang Warisan Nenek Moyang
Lin Windhi Indah Tjahjani, pemilik UMKM Cinta Batik semarang yang menjadi Binaan Rumah BUMN BRI Semarang. [Suara.com/Budi Arista Romadhoni]

Pemasaran Menuju Go Global

Namun demikian, pemasaran Cinta Batik Semarang juga mengikuti zaman. Yaitu melakukan penjualan secara online.

"Kalau untuk pemasaran kami masih menggunakan e commerce, shoppe, bli bli ada, tokopedia ada," ucap Lin.

Selain itu, ia juga menyebut tengah menjajaki pasar Internasional atau ekspor.

Baca Juga:Ajak UMKM Binaan BRI Naik Kelas, Rumah BUMN Semarang Gelar Pelatihan Bikin Vlog

"Kalau ke luar negeri, kemarin kita kan ikut Brilian Preneur ya, ada barang yang sempat dibawa ke pangsa Amerika. Batik untuk ke luar itu kan banyak peminat, tapi harus dipelajari ya dari motifnya yang diminati seperti apa," ujarnya.

"Produk saya sempat dikuarasi oleh Bank Indonesia, layak ekspor, tapi ada saran untuk membenahi motifnya. Karena yang sering kita buat kan motif klasik," tambahnya.

Lin pun menyampaikan dalam membangun usahanya itu, ia memiliki visi dan misi yaitu mengangkat batik semarang yang sebenarnya.

"Banyak yang salah kaprah, orang tahu motifnya hanya lawang sewu dan tugu muda. Padahal batik semarang itu ya flora fauna, bebas, dan ada nilai-nilai filosofinya," ucapnya.

Ia pun yakin, jika mempertahankan filosofi dari nenek moyangnya itu batik semarang akan bisa tembus pasar ekspor.

Baca Juga:Rumah BUMN BRI Semarang Fasilitasi UMKM Jualan Hampers Lebaran

"Kita berupaya untuk bisa go global, bisa ekspor," ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini