Cuaca Panas di Awal Musim Kemarau, Ini Tips Terhindar dari Dehidrasi hingga Heat Stroke

Cuaca panas terjadi di sebagian wilayah di Jawa Tengah. Masyarakat pun diimbau untuk bisa beradabtasi dengan kondisi pancaroba atau peralihan musim hujan ke kemarau

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 07 Mei 2024 | 08:53 WIB
Cuaca Panas di Awal Musim Kemarau, Ini Tips Terhindar dari Dehidrasi hingga Heat Stroke
Ilustrasi cuaca panas (freepik.com/freepik)

Menurutnya, sangat penting untuk siap sedia alat pelindung diri di dalam tas apabila mengikuti aktivitas di luar ruangan. Misalnya payung, topi berdaun lebar, kacamata hitam, pelembap kulit, tabir surya (sunscreen) dan masker medis untuk menjaga kelembapan aliran napas.

“Jangan lupa pakailah baju berwarna cerah untuk memantulkan cahaya, alas kaki untuk mencegah luka atau melepuh dan bawa terus air minum, minum minimal 200 cc per jam,” kata Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Tamansari itu.

Terakhir, untuk mencegah kematian akibat cuaca panas, Ngabila merekomendasikan masyarakat untuk berteduh dari sinar matahari dan segera pergi menemui dokter apabila suhu tubuh sudah berada di atas batas normal atau 37,5 derajat celcius, tekanan darah naik, denyut nadi di atas normal bahkan pingsan.

Sebelumnya pada Kamis (2/5), Deputi Meteorologi BMKG Guswanto memastikan fenomena udara panas yang melanda Indonesia beberapa hari terakhir bukan merupakan gelombang panas (heatwave).

Baca Juga:10 Daerah Terpanas Indonesia Periode Oktober 2023, Nomor Satu Capai 39 Derajat Celcius

Melainkan cuaca panas yang diperkirakan bakal berlangsung hingga bulan Agustus atau September akibat dari adanya gerak semu matahari.

BMKG menilai hal demikian itu merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun, sehingga potensi suhu panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini