Ini Asal-usul Thom Haye mendapatkan Julukan The Professor

Thom Haye menjadi salah satu pemain yang ramai dibicarakan publik usai berhasil mengalahkan Philippines dengan skor 2-0

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 13 Juni 2024 | 18:06 WIB
Ini Asal-usul Thom Haye mendapatkan Julukan The Professor
Ekspresi dari pesepak bola Timnas Indonesia Thom Haye usai mencetak gol ke gawang Timnas Filipina dalam laga lanjutan Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (11/6/2024). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nym.

SuaraJawaTengah.id - Thom Haye menjadi salah satu pemain yang ramai dibicarakan publik usai berhasil mengalahkan Philippines dengan skor 2-0.

Pemain kelahiran Belanda itu turut menyumbang satu gol dan memecah kebuntuan saat bermain di Kualifikasi Piala Dunia 2026 itu.

Namun demikian, Thom Haye memiliki julukan The Professor. Lalu bagaimana asal usul julukan tersebut?

Rupanya julukan itu ia dapat saat membela NAC Breda.

Baca Juga:Merselino Ferdinan dapat Nasehat dari Coach Justin, Bermain Lebih Dewasa untuk Tim

"Saya juga tidak tahu kenapa,tapi itu terjadi Ketika saya bermain untuk NAC Breda, lalu para supporter memanggil saya The Professor," ujarnya dikutip dari sebuah video yang diunggah oleh akun TikTok @erspo.official pada Kamis (13/6/2024).

Ia menyebut, julukan yang diberikan supporter itu diterimanya dengan senang hati. Bahkan sekarang sampai ke Indonesia.

"Mereka sangat bersemangat tentang itu, dan sekarang saya pikir semua orang sudah tahu mengenai ini," ujarnya.

"Saya membacanya di mana-mana, menurut saya menyenangkan untuk mendapat panggilan seperti ini. Saya sangat menghargai semua dukungan, ya itu sangat baik," tambahnya.

Diketahui, Thom Haye merupakan pesepak bola asal Belanda yang lahir pada 9 Februari 1995 silam di Amsterdam, atau ibu kota negara kincir angin tersebut.

Baca Juga:Ekspresi Ibu Ernando Ari Saat Timnas Indonesia U-23 Dikalahkan Uzbekistan: Sering Usap Air Mata

Meski lahir di Belanda, Thom Haye ternyata punya garis keturunan Indonesia. Diketahui, kakek dan neneknya berasal dari Tanah Air.

Sang kakek diketahui merupakan orang Solo, Jawa Tengah. Sedangkan sang nenek memiliki garis keturunan Sulawesi. Sehingga tak mengherankan jika wajah Thom Haye terkesan ‘Indonesia’.

Lahir dan tumbuh di Amsterdam, Thom Haye menapaki karier sepak bolanya di Belanda. Diketahui, kariernya bermula dari AZ Alkmaar.

Pada usia 16 tahun, ia menandatangani kontrak profesional bersama AZ Alkmaar dan melakukan debut pada 2014 saat timnya melawan Ajax Amsterdam di kancah Eredivisie.

Kiprahnya bersama AZ Alkmaar pun terbilang mulus. Thom Haye mampu menjadi starter di musim 2015/2016 dan berhasil membawa timnya ke Liga Europa 2016/2017.

Pada musim panas 2016, Willem II mengontraknya usai kontrak Thom Haye habis bersama AZ Alkmaar. Ia bertahan di mantan klub Frenkie de Jong tersebut hingga 2018.

Setelahnya, Thom Haye melancong ke Italia dan bergabung Lecce. Namun, kiprahnya tak berlangsung lama, yakni hanya setahun saja.

Pada 2019, Lecce memutuskan melepasnya hingga Thom Haye tak memiliki klub. Beruntung baginya. Pasca dilepas, ADO Den Haag datang merekrutnya.

Setelah enam bulan di ADO Den Haag, Thom Haye kemudian dipinjamkan ke NAC Breda, sebelum dipermanenkan di Juli 2020.

Usai 1,5 tahun membela NAC Breda, Thom Haye kemudian dilepas ke SC Heerenveen pada Januari 2022 lalu.

Terhitung sejak musim 2011/2012 atau di level akademi, Thom Haye telah tampil sebanyak 311 laga di level klub dengan torehan 28 gol dan 39 assist.

Meski di level klub kiprahnya tak cukup apik, kiprah Thom Haye di level tim nasional malah mengundang decak kagum.

Sebab, Thom Haye bersumbangsih terhadap keberhasilan Belanda U-17 menjuarai Euro U-17 pada tahun 2011 dan 2012.

Selama membela Belanda U-17, Thom Haye bermain sebanyak 18 kali dengan sumbangan tiga gol, di mana salah satu golnya tercipta di semifinal Euro U-17.

Di Timnas Belanda U-17, Thom Haye bahu membahu bersama nama-nama mentereng seperti Nathan Ake, Anwar El Ghazi, dan Memphis Depay.

Uniknya, di Timnas Belanda U-17 ia juga bermain bersama Sandy Walsh, yang bisa menjadi rekannya Kembali saat memilih membela Timnas Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Bola

Terkini