Waspada! Batang Siaga Darurat Kekeringan hingga Agustus 2024

Pemerintah Kabupaten Batangmenetapkan status siaga darurat musim panas yang berlaku mulai Juli 2024 hingga Agustus 2024

Budi Arista Romadhoni
Senin, 29 Juli 2024 | 23:23 WIB
Waspada! Batang Siaga Darurat Kekeringan hingga Agustus 2024
ilustrasi kekeringan dampak dari musim kemarau (Pexels/Pixabay)

SuaraJawaTengah.id - Pemerintah Kabupaten Batang menetapkan status siaga darurat musim panas yang berlaku mulai Juli 2024 hingga Agustus 2024 sehingga masyarakat perlu waspada terhadap potensi kebencanaan khususnya kekeringan.

Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang Ulul Azmi mengatakan bahwa meski saat ini sedang musim panas bersifat basah namun potensi kebencanaan masih perlu diwaspadai oleh masyarakat.

"Berkaitan dengan kekeringan, kami sudah mengeluarkan surat keputusan siaga darurat. Oleh karena itu, kami menghidupkan posko-posko yang ada di kecamatan," katanya dikutip dari ANTARA, Senin (29/7/2024),

Menurut dia, pihaknya akan terus memantau dan siaga menerima laporan kebencanaan seperti kekeringan, kebakaran lahan, dan tanah merekah.

Baca Juga:Gempa Batang: 4 Warga Dilaporkan Terluka, Warga Diimbau Tetap Waspada

Saat ini, kata dia, Kabupaten Batang sudah memasuki musim panas tetapi sifatnya basah sehingga masih dimungkinkan turun hujan namun hanya satu waktu serta tidak panjang durasinya.

"Hujan pun bisa terjadi hingga satu minggu sekali, menyesuaikan cuaca. Akan tetapi, cuaca tersebut tidak membawa badai," katanya.

Ulul Asmi memperkirakan puncak kekeringan di daerah terjadi pada minggu ketiga Agustus 2024 sehingga masyarakat perlu waspada dengan adanya potensi bencana itu.

"Pantauan terus dilakukan karena tahun sebelumnya ada beberapa wilayah yang mengalami kekeringan. Akan tetapi, permasalahannya pada masalah teknis bukan 100 persen karena alam sehingga kami lebih mengintensifkan ke peralatan yang mengalirkan air ke masyarakat," katanya.

Dikatakan, pada 2023 Desa Wonomerto, Kecamatan Bandar, Durenombo Kecamatan Subah, dan Pretek Kecamatan Pecalungan mengalami kekeringan.

Baca Juga:Hujan Deras di Musim Kemarau, Ini Penjelasan BMKG dan Imbauan untuk Warga Jateng

Namun, kata dia, permasalahan sudah dapat ditangani karena ada upaya perbaikan infrastruktur seperti membuat tandon air dan mencari sumber air lain.

"Seperti di Desa Durenombo mengalami kerusakan pompa namun itu sudah diperbaiki. Kemudian, Desa Wonomerto juga sudah dibuatkan bak penampung air," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini