Dari Semarang untuk Indonesia! MilkLife Soccer Challenge Lahirkan Bibit Atlet Masa Depan

Rangkaian MilkLife Soccer Challenge 2024 akhirnya menyambangi Kota Semarang, Jawa Tengah

Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 10 Agustus 2024 | 16:29 WIB
Dari Semarang untuk Indonesia! MilkLife Soccer Challenge Lahirkan Bibit Atlet Masa Depan
MilkLife Soccer Challenge 2024 saat menyambangi Kota Semarang. [Istimewa]

Pria yang memiliki lisensi kepelatihan UEFA A di Jerman sejak tahun 2007 berpesan kepada seluruh peserta agar tidak hanya terpaku dengan turnamen saja, tapi juga bisa rutin menjalani latihan baik itu secara mandiri di rumah, bersama guru di sekolah, atau bahkan bergabung dengan SSB (sekolah sepak bola).

“Jika hal tersebut diaplikasikan, maka sudah pasti ada peningkatan level skill secara berkala yang nantinya diharapkan anak tersebut semakin matang bertandingnya. Maka harapan kami SSB banyak membuka kelas putri dan setiap sekolah mendukung para siswi untuk mengembangkan kemampuan sepak bola,” ujar Timo.

Pada Skill Challenge, para siswi dari KU 10 dan KU 12 ditantang untuk mengasah kemampuan mereka dalam menguasai bola melalui lima kategori ketangkasan, meliputi passing & control, dribbling, shoot on target, penalty shoot dan 1 on 1. Lima challenge tersebut dirancang untuk melatih kemampuan teknik dasar maupun penguasaan bola atau ball mastery.

Pada uji ketangkasan 1 on 1, satu tim terdiri dari tiga orang yang akan bertanding satu lawan satu dalam waktu satu menit. Para siswi bertanding secara bergantian untuk mencetak gol di gawang lawan. Hasil gol yang dicetak secara individu akan diakumulasikan secara tim untuk menentukan pemenangnya dengan total waktu tiga menit.

Baca Juga:Mas Wawan Berpeluang Besar Dampingi Yoyok Sukawi di Pilwakot Semarang

Sementara passing & control, dimainkan oleh tiga siswi yang mengitari model lintasan segitiga sembari mengontrol dan mengoper bola ke rekan setimnya. Penilaian dilakukan dengan mencatat waktu kumulatif selama lima putaran. Di kategori ini, para siswi ditantang untuk memahami keadaan, melatih feeling, serta melatih penguasaan bola.

Sedangkan dribbling, masing-masing tim terdiri dari tiga orang. Setiap peserta harus memutari kerucut berpola segitiga secara zig-zag dalam waktu yang cepat. Dribbling merupakan teknik dasar yang paling penting dan menjadi kunci dalam bermain sepak bola, agar memiliki reaksi yang cepat dan penguasaan bola.

Selanjutnya, shoot on target meningkatkan akurasi para siswi dalam mengarahkan tendangan. Satu tim terdiri dari tiga siswi yang masing-masing memiliki tiga kesempatan untuk mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya dengan cara menendang bola menuju lubang target yang memiliki poin berbeda. Semakin tinggi poin, semakin sulit pula kesempatan untuk mengarahkan bola ke target tersebut.

Sama halnya dengan penalty shoot untuk membiasakan peserta mengarahkan bola ke gawang yang dapat menciptakan poin dalam pertandingan sesungguhnya. Di samping itu juga bertujuan untuk melatih ketenangan dan mental baik bagi penendang maupun kiper. Pemenangnya ditentukan dengan poin terbanyak diantara dua tim yang berlomba.

Salah satu pemenang Skill Challenge dari KU 10 adalah SDN Wonotingal yang berhasil membawa pulang dua piala juara kategori passing & control dan 1 on 1. Bagi kapten tim sekolah tersebut, Callistha Lintang Ocktaviane adu ketangkasan ini menjadi kesempatan untuk mengasah kemampuan dan kerja sama tim. Menjadi pengalaman pertama, ia bangga persiapan latihan rutin bersama rekan setim membuahkan hasil.

Baca Juga:Survei Pilwakot Semarang: Elektabilitas Yoyok Sukawi Melejit, Dico Kalah Jauh

“Aku seneng banget ikut MilkLife Soccer Challenge, apalagi apalagi menang dua kategori Skill Challenge. Kita satu tim sudah berlatih sungguh-sungguh, ditambah dukungan dari orang tua dan teman-teman membuat kita tambah semangat. Aku paling suka 1 on 1 karena kita bisa sekaligus latihan untuk bertanding di lapangan,” kata siswi kelas IV itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Bola

Terkini