Perang Kemerdekaan di Semarang, 74 Kiai dan Santri Gugur, Kisahnya Nyaris Tenggelam

Kisah Perjuangan Para Pahlawan di Kampung Bugen Semarang jarang dikenal oleh masyarakat luas. Sedikit sekali sumber tertulis yang bisa dijadikan rujukan

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 13 Agustus 2024 | 18:34 WIB
Perang Kemerdekaan di Semarang, 74 Kiai dan Santri Gugur, Kisahnya Nyaris Tenggelam
Ponidi (57) Ketua RT 05 RW 22 Kampung Bugen, Tlogosari Kulon, Pedurungan, Kota Semarang, menunjukkan lubang bekas tembakan tentara Belanda, Senin (12/8/2024). (Suara.com/Sigit AF)

"Warga meminta pemerintah tidak mengevakuasi kerangka para pahlawan agar sebagai penanda bahwa Kampung Bugen punya kisah perlawan terhadap Belanda," tuturnya.

Di makam tersebut Ponidi menunjukkan batu nisan yang bertuliskan “Di sini Dimakamkan Sebagian Pejuang Kemerdekaan Indonesia Yang Gugur Di Tahun 1946."

Kisah yang Nyaris Tenggelam

Kisah Perjuangan Para Pahlawan di Kampung Bugen Semarang jarang dikenal oleh masyarakat luas. Sedikit sekali sumber tertulis yang bisa dijadikan rujukan.

Baca Juga:Dari Semarang untuk Indonesia! MilkLife Soccer Challenge Lahirkan Bibit Atlet Masa Depan

Satu-satunya naskah akademik yang ada adalah Laporan Penelitian yang dikeluarkan Unika Soegijapranata Semarang pada 2021 berjudul "Pembentukan Ingatan tentang Dekolonialisasi 1946: Jalan, Rumah, dan Makam Syuhada di kampung Bugen, Semarang. Penelitian tersebut dilakukan oleh Hotmauli Sidabalok, P. Danardono, A. Ryan Sanjaya, dan Adrianus Bintang Hanto N.

Mungkin karena hal tersebut, Rumah Haji Mustofa dan Makam Syuhada di Kampung Bugen, yang menjadi saksi bisu pertempuran, tak kunjung ditetapkan sebagai cagar budaya.

Padahal, Ponidi dan warga Bugen sangat mengharapkan hal tersebut. Alasannya masuk akal. Kedua tempat  tersebut mengandung nilai sejarah yang penting bagi bangsa Indosesia. Selain itu, Kampung Bugen juga sering kebanjiran sehingga butuh perawatan.

"Jika masuk cagar budaya akan ada bantuan dari pemerintah. Selama ini kami hanya mengandalkan iuran warga," ungkap Ponidi.

Kontributor : Sigit Aulia Firdaus

Baca Juga:Driver Online Semarang Berharap Wali Kota Baru Berpihak pada Rakyat Kecil

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak