SuaraJawaTengah.id - Aksi unjuk rasa di depan Kantor Balai Kota Semarang berlangsung ricuh pada Senin (26/8/2024) sore.
Hal itu seiring perlawanan dari mahasiswa dengan aparat kepolisian hingga membuat pintu gerbang kantor Wali Kota Semarang itu roboh.
Ratusan mahasiswa diketahui gabungan dari Undip, UIN, dan UNNES menuntut Presiden Joko Widodo mundur dari jabatannya.
Bahkan dalam video yang diunggah akun Instagram @kejadiansmg, terlihat sejumlah mahasiswa terkapar di dalam mall.
Baca Juga:Kuatkan KIM Plus, Gerindra Akhirnya Dukung Yoyok Sukawi di Pilwalkot Semarang 2024
"Situasi di Paragon Mall Jalan Pemuda Semarang," tulis keterangan unggahan tersebut.
Dalam video singkat itu, sejumlah mahasiswa yang mengenakan berbagai almamater terlihat mendapat pertolongan dari rekan-rekannya.
Mereka diduga terkena tembakan gas air mata hingga harus mendapatkan evakuasi.
Namun alih-alih mendapat simpati, sejumlah mahasiswa tersebut justru mendapat sindiran dari warganet di kolom komentar.
"Makanya demo jangan anarkis. Jangan menyalahkan kalau terkena gas air mata. Namanya mahasiswa kok seperti preman, memalukan," tulis @idahep***.
Baca Juga:Tragis! Tawuran Maut Gangster di Semarang, 1 Orang Tewas Mengenaskan
"Menyusahkan orang banyak," balas @jena***.
"Sudah melenceng jauh, dari awalnya mau demonstrasi malah jadi nyusahin orang banyak," timpal @singgih***.
"Nyusahke, nyrimpeti, ganggu orang yang mau ngemall," balas @juvi***.
"Kalau anarkis dikasih air mata protes, masa iya polisi disuruh diam saja duduk santai, serba salah deh ah," tulis @febri***.
"Kalau begini merasa disakiti," timpal @danin***.