"Kami akan berupaya mengatasi masalah KDRT ini dengan lebih serius. Selain penegakan hukum, edukasi tentang pendidikan keluarga juga harus diperkuat agar kekerasan seperti ini bisa diminimalisir. Kami menerima aspirasi ibu-ibu semua dan itu akan menjadi masukan penting dalam menyusun program kerja," tegas Yoyok.
Ia juga menambahkan bahwa masalah kesejahteraan sosial, termasuk perlindungan terhadap korban KDRT, akan menjadi bagian dari delapan program unggulannya yang bertajuk 'hasta karya'.
Dengan komitmen ini, para ibu rumah tangga di Semarang berharap bahwa isu-isu yang mereka hadapi sehari-hari, terutama kekerasan dalam rumah tangga, dapat segera ditangani dengan serius dan mendapatkan perhatian yang layak dari pemerintah daerah di masa depan.
Perlu diketahui, berdasarkan data dari DP3A Kota Semarang, jumlah kasus kekerasan di Kota Semarang dari 1 Januari hingga 11 September 2024 adalah 191 kasus. Dari jumlah tersebut, 177 kasus korbannya adalah perempuan, sedangkan sisanya adalah korban laki-laki.
Baca Juga:Gerindra Merapat, Koalisi Pendukung Yoyok Sukawi di Pilkada Kota Semarang Makin Gemuk