Selain masalah teknis pada bus, Yoyok juga menerima keluhan dari sopir BRT mengenai kebijakan jam kerja. Ia terkejut mengetahui bahwa sopir hanya mendapatkan waktu istirahat 15 menit, yang dinilainya berisiko terhadap keselamatan penumpang.
Dengan pengalaman langsung ini, Yoyok berharap transportasi umum di Semarang, terutama BRT, dapat memberikan layanan yang lebih baik. Ia menegaskan bahwa perbaikan fasilitas umum adalah prioritasnya untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan masyarakat.