SuaraJawaTengah.id - Sebanyak 21 perusahaan tercatat telah masuk ke Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah. Tak main-main, total nilai investasinya mencapai Rp16 triliuan.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama PT KIT Batang Ngurah Wirawan seusai mendampingi Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani meresmikan PT KCC Glass Indonesia dan PT Wavin Manufacturing Indonesia, Kamis (03/10/2024).
"Sudah ada 21 perusahaan yang tanda tangan masuk ke KIT Batang," katanya.
Awalnya, saat KIT Batang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 26 Juli 2024, nilai investasi yang masuk masih Rp14 triliun. Dalam dua bulan berjalan, nilainya kini menjadi Rp16 triliun.
Baca Juga:Cilacap Masih Dilanda Kekeringan, Distribusi Air Bersih Terus Berlanjut
Terkait rencana pemerintah untuk menetapkan KIT Batang menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), hal itu kata dia, tinggal menunggu Peraturan Pemerintah (PP) yang ditandatangani oleh Presiden.
Menurutnya, secara prinsip Dewan Nasional KEK telah menetapkan KIT Batang masuk dalam bagian dari zona ekonomi khusus industri di Indonesia.
"Kami sedang menunggu peraturan pemerintahnya ditandatangani presiden, seluruh dokumen sudah selesai. Saya enggak bisa menentukan kapan presiden tanda tangan ya, tetapi insyaallah secepatnya," tandasnya.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani mengatakan sebetulnya ada sejumlah perusahaan di KIT Batang yang diresmikan hari ini. Namun, yang paling menonjol memang dua perusahaan itu, yakni PT KCC Glass dan PT Wavin.
Dengan peresmian dua perusahaan tersebut, diharapkan akan makin menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya di KIT Batang.
Baca Juga:Siap-siap! Bulan Oktober 2024 Jawa Tengah Masuk Musim Hujan
"Kami ingin menyampaikan dengan adanya beberapa perusahaan yang sudah menyelesaikan pembangunan, dari sini ini bisa membawa perhatian atau semangat dari perusahaan-perusahaan lain," ujarnya.
Rosan menyampaikan upaya menarik investor tidak hanya untuk KIT Batang, tetapi juga di seluruh kawasan industri yang ada.
"tentunya peningkatan investasi itu terus kami rencanakan secara keseluruhan tidak hanya dari KIT Batang," tegasnya.
Menurutnya, dalam empat tahun terakhir peningkatan investasi di Indonesia berkontribusi membukan lapangan kerja untuk 7,8 juta orang.
"Jadi kurang lebih rata-rata ya 1,8 juta orang per tahunnya, dari segi penyerapan tenaga kerja," tutup Rosan.
Kontributor : Sigit Aulia Firdaus