Mengapa Pohon Cemara Menjadi Simbol Natal? Ini Sejarah dan Maknanya

Pohon cemara yang dihiasi lampu warna-warni menjadi pemandangan yang tak terpisahkan saat natal

Budi Arista Romadhoni
Minggu, 15 Desember 2024 | 09:25 WIB
Mengapa Pohon Cemara Menjadi Simbol Natal? Ini Sejarah dan Maknanya
Ilustrasi pohon Natal. (Pixabay/pasja1000)

SuaraJawaTengah.id - Setiap kali Natal tiba, pohon cemara yang dihiasi lampu warna-warni menjadi pemandangan yang tak terpisahkan. Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya, mengapa pohon cemara begitu identik dengan perayaan Natal?

Seperti diketahui kalau tanggal 25 Desember nanti, umat kristen dari seluruh dunia akan merayakan Hari Natal. Dalam merayakannya umat kristiani memasang pohon cemara di dalam rumah serta pernak pernik natal lainnya. 

Namun, kehadiran pohon cemara dalam natal ini memiliki sejarahnya tersendiri. Penasaran? Berikut sejarah pohon cemara dalam momen Natal. 

Sejarah Pohon Cemara sebagai Simbol Natal 

Baca Juga:Magis Natal di Semarang: 4 Gereja Bersejarah yang Wajib Dikunjungi

Jauh sebelum agama Kristen menyebar luas, pohon cemara telah memiliki makna simbolis dalam berbagai budaya. Orang Romawi kuno, misalnya, menggunakan pohon cemara untuk merayakan Tahun Baru sebagai simbol kehidupan abadi. Tradisi serupa juga ditemukan di Mesir Kuno, di mana pohon palem hijau dikaitkan dengan pemujaan terhadap dewa Ra.

Di Eropa Utara, sekitar 1.000 tahun yang lalu, pohon cemara mulai digunakan sebagai pohon Natal. Orang-orang di sana percaya bahwa pohon hijau yang tumbuh subur di tengah musim dingin melambangkan harapan dan kehidupan baru. Martin Luther, seorang pengkhotbah Jerman, bahkan diyakini sebagai orang pertama yang membawa pohon Natal ke dalam rumah dan menghiasinya dengan lilin.

Bagi umat Kristen, pohon Natal memiliki makna yang lebih dalam. Pohon cemara yang hijau abadi menjadi simbol harapan akan kedatangan Yesus Kristus. Bentuk segitiga pohon cemara juga sering dikaitkan dengan Trinitas dalam agama Kristen.

Ada sebuah legenda menarik tentang bagaimana pohon cemara dikaitkan dengan agama Kristen. Konon, seorang biarawan bernama Boniface menebang pohon ek yang dianggap suci oleh orang-orang pagan dan di tempat itulah tumbuh pohon cemara. Pohon cemara yang baru tumbuh ini kemudian dimaknai sebagai simbol Kristus yang menggantikan kepercayaan lama.

Seiring berjalannya waktu, tradisi pohon Natal semakin berkembang. Berbagai hiasan mulai ditambahkan, dari bola-bola berwarna-warni hingga lampu yang berkilauan. Pohon Natal juga menjadi bagian dari budaya populer, muncul dalam film, lagu, dan berbagai bentuk seni lainnya.

Baca Juga:Warga Jateng Diimbau Waspada Cuaca Ekstrem dan Risiko Gelombang Tinggi Pekan Ini

Hari ini, pohon Natal hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran. Ada yang memilih pohon cemara asli, sementara yang lain lebih menyukai pohon Natal buatan. Meskipun begitu, makna pohon Natal sebagai simbol harapan dan perayaan tetap sama.

Pohon cemara telah menempuh perjalanan panjang dari sekadar tanaman hijau menjadi simbol Natal yang kita kenal saat ini. Maknanya yang kaya, baik dari segi sejarah maupun agama, membuat pohon cemara terus menjadi bagian penting dalam perayaan Natal di seluruh dunia.

Kontributor : Dinar Oktarini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini