Cerita Sopir Angkot Semarang, Susah Cari Penumpang di Tengah Gempuran Modernisasi

Sopir angkot Semarang kesulitan di era ojek online. Penghasilan tak cukup untuk hidup, bahkan sering nombok setoran

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 23 Januari 2025 | 17:40 WIB
Cerita Sopir Angkot Semarang, Susah Cari Penumpang di Tengah Gempuran Modernisasi
Dua sopir angkot Kota Semarang jurusan Johar-Mangkang menunggu penumpang di Sekitar Pasar Johar, Kamis (23/1/2025). [Suara.com/Budi Arista Romadhoni]

Ia meminta pemerintah untuk bisa memberikan solusi kepada para pengusaha angkutan umum dan para sopirnya. Selain, itu juga diberikan kesempatan bekerja dengan tidak ada pembatasan umur.

"Pemerintah harusnya ngasih lowongan yang umurnya bebas, saya mau banget kalau ada. Karena lowongan banyak yang maksimal 40 tahun. Saya ya enggak bisa apa-apa, sudah tereliminasi. Padahal saya nyetir mobil sampai sumatra juga kuat,” ujarnya.

Senada dengan Gogon Kusuma, 32, yang juga menjadi sopir angkutan umum jurusan Johar-Mangkang. Ia pernah mengadu nasib ke Jakarta, dan pindah ke Semarang saat Covid-19 melanda.

"Dulu saya angkot Jakarta kena covid pulang ke semarang. Tapi ternyata sepi hasilnya  cukup buat makan. Sisanya cuma Rp20-30 ribu, setorannya padahal Rp75 ribu," kata Gogon.

Baca Juga:Semarang Diprediksi Hujan Ringan, BMKG Peringatkan Potensi Banjir Rob di Jawa Tengah

Ia berharap, pemerintah benar-benar memperhatikan masyarakat kalangan bawah dalam mengambil kebijakan transportasi publik.

"Harapannya ya ada kebijakan baru dari pemerintah untuk transportasi ini," ujar Gogon Sopir Angkot Kota Semarang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak