Hadapi Lonjakan Konektivitas, Indosat Ooredoo Hutchison Perkuat Jaringan dengan AI

Jelang Idulfitri 1446 H, Indosat perkuat jaringan dengan AI untuk antisipasi lonjakan trafik. AI dipakai untuk optimasi jaringan, deteksi gangguan, & transformasi digital.

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 26 Maret 2025 | 21:46 WIB
Hadapi Lonjakan Konektivitas, Indosat Ooredoo Hutchison Perkuat Jaringan dengan AI
VP Head of Network Operations Indosat Ooredoo Hutchison Raden Tofan (kiri) dan President Director & Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha tengah memantau monitor sistem operasi jaringan yang diperkuat dengan AI dan cognitive learning yang dinamakan INFINITE (Intelligent Network for Innovative and Transformational Experience) di pusat operasi jaringan Indosat Jakarta. [Istimewa]

Teknologi ini memungkinkan pelanggan menikmati pengalaman digital yang lebih baik di mana pun mereka berada, bahkan saat puncak lonjakan trafik selama periode libur panjang.

Untuk memastikan kesiapan infrastruktur selama Ramadan dan Lebaran, Indosat juga menerapkan teknologi AI dalam pemantauan jaringan secara real-time.

Dengan analitik berbasis AI, tim operasional dapat mendeteksi dan menangani potensi gangguan sebelum berdampak pada pengguna. Hal ini memungkinkan Indosat untuk menjaga stabilitas koneksi di wilayah dengan lonjakan pengguna yang tinggi, seperti pusat perbelanjaan, terminal transportasi, dan daerah wisata.

AI Sebagai Pendorong Transformasi Digital Nasional

Baca Juga:Mudik Lebaran 2025 Dorong Pertumbuhan Ekonomi Jateng, UMKM Siap Raup Keuntungan

Komitmen Indosat terhadap AI tidak terbatas pada peningkatan jaringan telekomunikasi. Perusahaan ini juga berinvestasi besar dalam membangun ekosistem AI yang lebih luas di Indonesia.

Bersama NVIDIA dan Accenture, Indosat mengembangkan full stack sovereign AI, yang memastikan bahwa teknologi AI dikembangkan secara mandiri melalui infrastruktur lokal, data, dan talenta Indonesia.

Melalui AI Factory dan inisiatif seperti GPU Merdeka, Indosat menghadirkan solusi AI yang dapat diakses oleh berbagai sektor, mulai dari startup hingga institusi pemerintahan.

Selain itu, perusahaan menargetkan pelatihan bagi satu juta talenta digital hingga tahun 2027, guna mencetak sumber daya manusia yang siap menghadapi era digital.

“Kami ingin membangun AI yang dikembangkan di Indonesia, oleh orang Indonesia, dan untuk Indonesia. Bersama NVIDIA dan Accenture, kami memastikan bahwa AI menjadi fondasi bagi masa depan Indonesia yang lebih maju,” tambah Vikram Sinha.

Baca Juga:14 Ribu Personel Dikerahkan, Jawa Tengah Siap Amankan Arus Mudik Lebaran 2025

Investasi Indosat dalam AI bukan sekadar strategi teknologi, tetapi juga bagian dari visi jangka panjang untuk meningkatkan daya saing nasional.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini