SuaraJawaTengah.id - Menjelang arus mudik Lebaran 2025, sebanyak 14 ribu personel gabungan dari TNI, Polri, serta instansi terkait dikerahkan dalam Operasi Ketupat Candi 2025 guna memastikan keamanan dan kelancaran arus mudik serta arus balik di wilayah Jawa Tengah.
Operasi ini berlangsung mulai 23 Maret hingga 8 April 2025 dengan puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 28 hingga 30 Maret, sementara arus balik diperkirakan berlangsung pada 5 hingga 7 April 2025.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, dalam apel gelar pasukan di Semarang pada Kamis (21/3), menyampaikan apresiasi dan dukungan kepada seluruh personel yang bertugas selama periode Lebaran.
Ia menegaskan bahwa keberhasilan pengamanan arus mudik bergantung pada kesiapan dan kesejahteraan para petugas.
Baca Juga:Mengenal Islam Aboge, Tradisi Islam Unik di Banyumas Jawa Tengah
"Di saat masyarakat menikmati libur Lebaran bersama keluarga, para petugas ini tetap menjalankan tugasnya di lapangan. Oleh karena itu, kita harus memberikan semangat dan memastikan mereka juga merasa nyaman saat bertugas," ujar Gubernur Luthfi dikutip dari ANTARA pada Jumat (21/3/2025).
Lebih lanjut, ia menggarisbawahi pentingnya koordinasi antara instansi untuk memastikan arus lalu lintas tetap terkendali, terutama di titik-titik rawan kemacetan dan kecelakaan.
Persiapan Maksimal Polda Jawa Tengah
Polda Jawa Tengah sebagai salah satu wilayah prioritas dalam Operasi Ketupat Candi 2025 telah mempersiapkan langkah-langkah strategis guna mengantisipasi lonjakan kendaraan selama masa mudik.
Dirlantas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol. Sonny Irawan, mengungkapkan bahwa pasukan akan mulai digeser ke lokasi-lokasi strategis pada 21 Maret, lebih awal dari dimulainya operasi, demi mengantisipasi lonjakan pemudik yang lebih cepat.
Baca Juga:Ucap Syahadat Saat Ramadan, Ibu dan Anak Masuk Islam di Masjid Agung Jawa Tengah Magelang
"Kami melihat tren di mana masyarakat sudah mulai mudik sebelum puncak arus mudik tiba, terutama karena libur sekolah lebih awal. Oleh karena itu, langkah antisipasi ini perlu dilakukan agar tidak terjadi kepadatan lalu lintas yang tidak terkontrol," jelasnya.