Namun, ia mendorong agar Jawa Tengah tidak hanya menjadi lumbung pangan, tetapi juga mampu mandiri dalam pengadaan alat pertanian dan industrialisasi sektor agrikultur.
“Kalau mau berdikari dalam swasembada pangan, maka kita juga harus mandiri dalam alat produksinya. Misalnya traktor, pompa air, hingga benih unggul bisa kita buat sendiri. Ini akan memicu tumbuhnya industri lokal,” ungkapnya.
Ia menambahkan, pembangunan yang terintegrasi akan menciptakan efek domino yang positif. Pertumbuhan sektor pertanian akan mendorong industri pengolahan hasil pertanian, menyerap tenaga kerja, serta meningkatkan pendapatan masyarakat di pedesaan.
Halalbihalal dalam Forum Berlian tersebut juga menjadi ajang mempererat kebersamaan pasca Idulfitri, di mana suasana penuh kehangatan dan semangat rekonsiliasi terasa kental. Momen ini diharapkan menjadi awal dari kolaborasi yang lebih solid dalam menyongsong tantangan pembangunan ke depan.
Baca Juga:Situasi Lebaran di Jateng Berjalan Normal, One Way Nasional Mulai Diberlakukan
Dengan sinergi yang terus diperkuat antara Pemprov dan DPRD, berbagai program prioritas dapat dijalankan secara tepat, responsif, dan berkelanjutan.
Kolaborasi ini bukan hanya sekadar formalitas antar-lembaga, melainkan menjadi kekuatan riil yang mendorong kemajuan Jawa Tengah menuju provinsi yang inklusif, berdaya saing tinggi, dan berdikari dalam pembangunan.