SuaraJawaTengah.id - Ismiati berdiri antre bersama puluhan orang lainnya di muka tenda bertuliskan Ruang Tunggu Poli Mata/ Katarak. Tangannya memegang kartu nomer antrean 660.
"Saya datang kesini mau periksa sekalian minta kacamata. Sudah mulai rabun," kata Ismiyati peserta pengobatan gratis yang diadakan Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) di Taman Lumbini, kompleks Candi Borobudur.
Ibu berusia 50 tahun itu mengaku matanya mulai rabun sejak lima tahun terakhir. Terkendala biaya, Ismiati belum pernah sekalipun memeriksakan kondisi matanya.
"Rabun begitu. Sudah sekitar lima tahunan ini. Belum ke dokter, baru nanti ini rencananya ketemu dokter."
Baca Juga:Paceklik Libur Natal dan Tahun Baru, Rejeki Tiga Gelas Kopi di Kampung Seni Borobudur
Sehari-hari Ismiati berjualan makanan di Pasar Jagalan, Kalibawang, Kulonprogo. Suaminya pekerja serabutan dengan penghasilan tidak tetap.
Jadi begitu mendengar Walubi mengadakan pengobatan gratis sebagai rangkaian acara Waisak, Ismiati segera mendatangi Candi Borobudur.
"Sangat membantu kami yang kesulitan biaya berobat ke rumah sakit. Nggak apa nunggu antre lama. Sampai sore juga nggak apa, asal dapat kacamata gratis," ujar Ismiati.
Tidak hanya untuk orang tua, bantuan pengobatan gratis juga diberikan kepada anak-anak, termasuk siswa sekolah dasar. Para siswa mendapat layanan pemeriksaan kesehatan di tenda poli umum.
Jika tidak ditemukan penyakit serius, anak-anak hanya diberi vitamin berbentuk sirup. Mereka yang didiagnosa gigi berlubang, mata minus, atau keluhan sakit lainya akan diarahkan ke pemeriksaan lanjutan.
Baca Juga:Ombudsman Nilai Pemadanan Data Pedagang SKMB Sudah Transparan dan Sesuai Prosedur
Ghaisan Muhammad Ramadan, siswa kelas V SD Congkrang 1 Muntilan, salah satu yang dinyatakan sehat dan cukup diberi vitamin. Bersama puluhan siswa lainnya ia ikut diperiksa kesehatan.
"Tadi mengantre daftar terus diperiksa dokter. Senang dikasih vitamin."
Ghaisan datang ke lokasi pemeriksaan diantar-jemput bus yang difasilitasi Walubi. SD Congkrang 1 Muntilan salah satu sekolah yang setiap tahun dipilih untuk ikut program bantuan pengobatan gratis.
Membantu Kalangan Bawah
Salah seorang guru SD Congkrang 1, Eni Tri Astuti mengatakan tiap tahun sekolahnya menjadi langganan pemeriksaan gratis yang diadakan Walubi.
Menurut Eni, kebanyakan siswa sekolah berasal dari keluarga kelas menengah kebawah. Rata-rata orang tua siswa bekerja sebagai buruh tani.