SuaraJawaTengah.id - Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Sarif Abdillah, menaruh perhatian besar terhadap pentingnya pembentukan jati diri generasi muda melalui wadah-wadah organisasi pelajar.
Menurutnya, fase remaja adalah momen krusial dalam proses pencarian identitas diri, dan organisasi seperti Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) serta Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) memiliki posisi strategis dalam mendampingi proses tersebut.
Sarif mengajak para pelajar untuk terus berkomitmen dalam menumbuhkan identitas diri, sebagai bagian dari proses pencarian jati diri yang sejati.
Ia menekankan bahwa mengenal diri sendiri adalah fondasi utama untuk membentuk arah dan tujuan hidup yang sesuai dengan potensi, minat, serta nilai-nilai pribadi yang dimiliki setiap individu.
Baca Juga:Ada 4 Raperda Baru DPRD Jateng, Pemprov: Kami Siap Bekerja Sama
“Caranya bisa melalui organisasi, maupun membaca buku atau realitas kehidupan,” ungkapnya saat ditemui di sela kegiatan edukatif di Semarang, Selasa (10/6/2025).
Menurut politisi muda dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, organisasi pelajar memiliki peran vital sebagai ruang yang aman dan produktif bagi para remaja untuk berekspresi, berlatih memimpin, dan membangun nilai-nilai karakter.
Ia melihat, pengalaman terlibat dalam organisasi bukan hanya memberikan keterampilan teknis, tetapi juga memperkaya aspek emosional, sosial, dan spiritual dari perkembangan seorang pelajar.
“Menemukan jati diri sangat penting karena membantu mereka memahami potensi dan arah hidup,” ujar Sarif.
Ia mengaku optimis bahwa dengan pendampingan yang tepat, generasi muda Indonesia akan mampu menjadi generasi hebat yang membawa perubahan positif di masa depan.
Baca Juga:Road to Pilkada Jateng: Tiga Poros Diprediksi Bakal Bertarung Sengit
“Kita meyakini, generasi ke depan bisa hebat. Karena kita adalah gen-gen hebat,” sebutnya dengan penuh semangat.
Sarif menyampaikan apresiasi khusus terhadap eksistensi organisasi-organisasi pelajar berbasis keagamaan, seperti IPNU dan IPPNU, yang menurutnya telah terbukti menjadi ruang positif dalam pembentukan karakter pelajar.
Ia menilai, organisasi semacam ini mampu menyeimbangkan antara kecerdasan intelektual dan kecerdasan spiritual, yang keduanya penting dalam proses pembangunan bangsa.
![Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Sarif Abdillah. [Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/10/74769-wakil-ketua-dprd-jawa-tengah.jpg)
“Tinggal kita bisa memberikan arahan, masukan, dan terus mendampingi mereka dengan cara yang baik. Maka ini akan menjadi generasi emas di 2045,” tegas Sarif.
Sarif menambahkan, remaja harus diberi ruang seluas-luasnya untuk berekspresi. Baginya, ekspresi adalah bagian dari proses belajar mengenali dan mengelola emosi serta perilaku. Melalui pengalaman-pengalaman sosial, pelajar dapat belajar membuat keputusan yang tepat, mengembangkan empati, serta meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap dirinya dan lingkungan sekitar.
“Sehingga bisa menemukan bagaimana mengelola emosi dan perilaku, serta berlatih untuk membuat keputusan yang tepat,” jelas legislator dari daerah pemilihan Cilacap dan Banyumas itu.
- 1
- 2