Menurut Sumarno, kegiatan ini dirancang untuk menyiapkan pemimpin yang tidak hanya kuat secara administratif, tetapi juga memiliki kepekaan sosial, ketahanan dalam menghadapi dinamika geopolitik, serta kemampuan menjaga stabilitas keamanan daerah.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah menyiapkan pemimpin yang humanis dan responsif, serta memperkuat nilai-nilai integritas, profesionalisme, dan akuntabilitas,” ujar Sumarno.
Pembukaan kegiatan ditandai dengan pemukulan gong oleh Gubernur Luthfi, yang sebelumnya didahului dengan penyematan simbolis tanda peserta kepada tiga perwakilan yakni Wakil Bupati Temanggung, Kepala Dinas ESDM Jateng, dan Direktur Utama Bank Jateng.
Melalui retret ini, Jawa Tengah memulai langkah besar dalam membangun birokrasi yang lebih bersatu dan progresif, dengan memusatkan perhatian pada satu hal: kerja bersama untuk kemajuan bersama. Selain itu juga menyatukan visi pemerintahan yang melayani masyarakat.
Baca Juga:Burung Perkutut dalam Tradisi Jawa: Sering Dikaitkan dengan Simbol Kedekatan dengan Alam Gaib