SuaraJawaTengah.id - Upaya mewujudkan Kabupaten/Kota Ramah Anak di wilayah Jawa Tengah terus mendapat dukungan dari berbagai sektor, termasuk sektor swasta.
Saloka Theme Park, taman rekreasi terbesar di Jawa Tengah yang berlokasi di Lopait, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, menjadi salah satu mitra strategis dalam mendukung kebijakan ini melalui inovasi program rekreasi sekaligus edukasi.
Salah satu bentuk konkret dukungan tersebut diwujudkan melalui kerja sama antara Saloka Theme Park dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) dari 12 kabupaten dan kota di Jawa Tengah.
Lewat kemitraan ini, anak-anak pemegang Kartu Identitas Anak (KIA) berhak memperoleh potongan harga khusus untuk pembelian tiket masuk ke Saloka Theme Park.
Baca Juga:BMKG: Tiga Kabupaten di Jawa Tengah Berstatus Waspada Curah Hujan Tinggi Dasarian II Juni 2025
“Diskonnya sebesar Rp20.000 per tiket, berlaku untuk pembelian 4 tiket dalam satu hari. Jadi total potongan yang bisa didapatkan Rp80.000,” jelas Johannes Harwanto, General Manager Saloka Theme Park, saat ditemui pada Senin (16/6/2025).
Program diskon ini awalnya hanya berlaku untuk warga Kabupaten Semarang saat pertama kali diluncurkan pada tahun 2023. Namun melihat antusiasme masyarakat dan dampak positifnya, pihak manajemen memperluas cakupan kerja sama sejak Juni 2025, hingga mencakup 11 kabupaten/kota lainnya di Jawa Tengah.
Menurut Johannes, langkah ini merupakan bagian dari komitmen Saloka Theme Park dalam mendukung perlindungan dan pemenuhan hak anak, sejalan dengan semangat Kabupaten/Kota Ramah Anak yang tengah dicanangkan pemerintah.
“Kami ingin menjadi bagian dari ekosistem yang peduli terhadap perkembangan anak. Sarana bermain adalah hak anak yang tidak boleh diabaikan, dan kami menghadirkan ruang itu dalam bentuk yang menyenangkan sekaligus mendidik,” ujarnya.
Tak hanya menyuguhkan berbagai wahana permainan yang aman dan menarik, Saloka Theme Park juga mengembangkan konsep “Edutainment”, yakni perpaduan antara edukasi dan hiburan. Salah satu program unggulannya adalah penyediaan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang diberikan kepada pelajar saat berkunjung.
Baca Juga:Pemprov Jawa Tengah Gebrak Birokrasi! Retret Leadership Satukan Visi Bangun Daerah
“Jadi mereka tidak hanya sekadar bermain, tapi juga belajar. Di dalam LKS, kami sisipkan berbagai pertanyaan seputar wahana, dikaitkan dengan sisi keilmuan—seperti sains, matematika, hingga literasi budaya,” terang Johannes.
Langkah ini dinilai sangat relevan dengan kebutuhan pendidikan karakter dan pengetahuan berbasis pengalaman, terutama bagi siswa-siswi usia sekolah yang kerap melakukan kunjungan rekreasi edukatif bersama sekolah atau keluarga.
Di sisi lain, pemerintah daerah pun mengapresiasi kontribusi aktif pihak swasta dalam mendukung program perlindungan anak. Tajudin Noor, Kepala Disdukcapil Kabupaten Semarang, menyebut kerja sama dengan Saloka Theme Park sudah berjalan selama dua tahun dan membawa banyak manfaat, terutama bagi peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kepemilikan KIA.
“Kartu Identitas Anak bukan hanya dokumen, tapi juga pintu masuk untuk berbagai hak istimewa anak. Salah satunya ya ini, bisa mendapat potongan tiket masuk taman rekreasi seperti Saloka. Dan ini mendorong keluarga untuk lebih sadar akan pentingnya dokumen identitas bagi anak,” jelas Tajudin.
Ia menambahkan bahwa kerja sama ini juga menjadi bagian dari strategi pemerintah daerah dalam menumbuhkan minat wisata lokal berbasis keluarga yang ramah anak. “Kami ingin membangun ekosistem yang mendukung tumbuh kembang anak secara holistik, termasuk lewat pengalaman rekreatif yang positif,” ujarnya.
Dengan sinergi antara pemerintah dan pihak swasta, seperti yang dilakukan Saloka Theme Park, cita-cita menjadikan seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah sebagai wilayah yang ramah anak kini semakin dekat untuk terwujud.