Pemprov Jawa Tengah Gebrak Birokrasi! Retret Leadership Satukan Visi Bangun Daerah

Jateng gelar retret kepemimpinan kolaboratif "Ngopeni Nglakoni Jawa Tengah" dengan 438 peserta lintas sektor. Fokus pada sinergi, program prioritas, dan reformasi birokrasi.

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 10 Juni 2025 | 16:34 WIB
Pemprov Jawa Tengah Gebrak Birokrasi! Retret Leadership Satukan Visi Bangun Daerah
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi saat melihat kesiapan Leadership Retret: Ngopeni Nglakoni Jawa Tengah di Lapangan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah, Selasa (10/6/2025). [Dok Humas]

SuaraJawaTengah.id - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menunjukkan komitmennya dalam membangun tata kelola pemerintahan yang kolaboratif dan berorientasi pada hasil melalui kegiatan Manunggal Leadership Retret: Ngopeni Nglakoni Jawa Tengah.

Kegiatan yang digelar di Lapangan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah, Selasa (10/6/2025), diikuti sebanyak 438 peserta lintas sektor.

Dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, retret ini menjadi tonggak awal pembentukan kepemimpinan kolektif dan responsif di wilayah Jawa Tengah.

Peserta retret terdiri dari Wakil Bupati/Wakil Wali Kota, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Direktur BUMD, pejabat administrator, hingga analis kebijakan, yang seluruhnya memiliki peran strategis dalam pembangunan daerah.

Baca Juga:Burung Perkutut dalam Tradisi Jawa: Sering Dikaitkan dengan Simbol Kedekatan dengan Alam Gaib

Gubernur Luthfi menekankan pentingnya kebersamaan dalam menjalankan pemerintahan. Menurutnya, transformasi pembangunan daerah tidak bisa dicapai jika dijalankan secara sektoral.

Kolaborasi lintas fungsi dan jabatan menjadi syarat mutlak agar setiap kebijakan mampu menyentuh kebutuhan masyarakat secara konkret.

“Dibutuhkan sinergi dan kolaborasi. Tidak boleh ada ego sektoral. Di situ ada nafas kebersamaan dalam rangka membangun Jawa Tengah,” ujar Luthfi saat membuka kegiatan tersebut. 

Retret ini tak hanya menjadi wadah pembelajaran, tetapi juga menjadi forum integrasi program pembangunan daerah yang selaras dengan Asta Cita Presiden RI.

Sebagai langkah implementatif, Pemprov Jateng telah merancang 136 program yang mencakup 11 program prioritas, 22 program intervensi, 61 program aksi, dan 42 program taktis, semuanya tertuang dalam kerangka Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC).

Baca Juga:Pengamat: Pemberantasan Premanisme Harus Tegas dan Berkelanjutan, Bukan Seremonial!

Luthfi menyebutkan, kegiatan ini disusun secara komprehensif dengan pendekatan strategis melalui kurikulum yang dirancang bersama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas).

Narasumber dalam retret berasal dari berbagai lembaga kredibel seperti Bappenas, KemenPAN-RB, Kemendagri, KPK, Kejaksaan Tinggi, tokoh agama, serta widyaiswara BPSDMD Jawa Tengah.

“Retret ini tidak hanya berhenti pada penyampaian materi, tetapi akan ditindaklanjuti dengan aksi konkret di lapangan. Ini adalah ruang untuk menyatukan visi dan mengukuhkan komitmen ASN terhadap reformasi birokrasi,” tegas Luthfi yang juga mantan Kapolda Jawa Tengah tersebut.

Kegiatan ini juga menjawab kebutuhan pengembangan kompetensi ASN sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS.

Pelatihan untuk eselon II dan III ini telah mencakup 36 jam pelajaran sebagai bagian dari pelatihan kepemimpinan berkelanjutan.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menjelaskan bahwa total peserta retret sebanyak 438 orang terdiri dari 35 wakil bupati atau wakil wali kota, 5 anggota tim percepatan pembangunan daerah, 40 direktur utama BUMD, 42 pejabat pimpinan tinggi pratama, 298 jabatan administrator, dan 18 analis kebijakan madya Setda Jateng.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak