“Peran aktif pemerintah daerah, petani, serta dukungan dari lembaga seperti BMKG menjadi kunci untuk menjaga produktivitas pertanian di tengah ketidakpastian cuaca ini,” katanya.
Lebih jauh, Sarif menegaskan pentingnya edukasi kepada masyarakat mengenai menjaga keseimbangan lingkungan dan kebersihan dalam menghadapi perubahan iklim ekstrem.
Menurutnya, gaya hidup yang lebih ramah lingkungan juga berkontribusi dalam meminimalkan risiko bencana. Selain itu juga menjaga keseimbangan alam.
“Hal yang sangat penting lainnya sebagai cara untuk mengantisipasi kemarau basah adalah, pihak-pihak terkait harus melakukan edukasi tentang menjaga kebersihan lingkungan, menjaga keseimbangan alam,” ujar Sarif.
Baca Juga:Musim Kemarau Datang, Jateng Gaspol Tanam Padi! Ini Strategi Gubernur Luthfi Atasi Kekeringan
Ia pun menutup pernyataannya dengan ajakan kepada masyarakat untuk tetap waspada dan menjaga kesehatan, mengingat berbagai penyakit yang juga bisa muncul akibat perubahan cuaca ekstrem.
“Utamanya, selalu menjaga kesehatan dalam kondisi cuaca apapun kepada seluruh warga masyarakat,” tandasnya.