SuaraJawaTengah.id - Banjir rob yang terus menghantui Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, menjadi perhatian serius Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi. Meski kerap mendapat kritik keras, bahkan dibully warganet karena penanganan yang dianggap lambat, Luthfi memilih untuk tetap fokus dan menganggap kritik sebagai penyemangat.
"Saya dibully ndak papa. Itu seperti obat. Terpenting, saya tidak tinggal diam, kerja ikhlas dan lebih giat," tegasnya dalam acara forum Rembug Bareng Gubernur Jateng bersama Pimpinan Media di Gradhika Bhakti Praja, Rabu (2/7/2025).
Menurut Luthfi, rob di Sayung bukan masalah baru. Genangan air laut pasang telah terjadi selama lebih dari satu dekade dan makin memburuk akibat penurunan muka tanah.
Ia pun memetakan penanganan jangka pendek dan panjang yang sedang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah.
Baca Juga:Ditargetkan Rampung 2027, Tol Semarang-Demak Seksi 1 Jadi Solusi Terpadu Atasi Rob dan Banjir
Giant Sea Wall Jadi Andalan
Dalam jangka panjang, solusi utama adalah pembangunan tanggul laut raksasa atau giant sea wall yang juga menjadi bagian dari kebijakan nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Proyek ini terintegrasi dengan pembangunan Jalan Tol Semarang–Demak Seksi 1 (Semarang–Sayung) sepanjang 10,6 km.
"Tahun 2026 nanti tanggul laut fungsional," ujar Luthfi.
Proyek ini menelan anggaran hingga Rp10,9 triliun dan ditargetkan mengeringkan 576,04 hektare lahan rob. Sebagai bagian dari sistem pengendalian rob, dibangun juga dua kolam retensi besar yakni Terboyo (189 hektare, kapasitas 6 juta kubik) dan Sriwulan (28 hektare, kapasitas 1 juta kubik lebih).
Baca Juga:Hati-hati, Banjir Rob Masih Hantui Pantura Semarang-Demak, Ketinggian Air Capai 50 Cm
Untuk jangka pendek, Pemprov Jateng menerjunkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ke desa-desa terdampak. Dinas Pusdataru misalnya, dikerahkan untuk menyedot genangan air.

Dinas PU Bina Marga memasang water barrier, Dinas Pendidikan memenuhi kebutuhan siswa, dan Dinas Kesehatan melaksanakan layanan Speling (Spesialis Keliling) untuk masyarakat yang sakit.
Penanganan juga dilakukan lewat penanaman mangrove melalui program Mageri Segoro, yang menargetkan 1,5 juta bibit ditanam sepanjang 2025.
Selain itu, Pemprov mendorong revisi Perda tentang Air Tanah agar masyarakat dan industri tak lagi bergantung pada air tanah yang mempercepat penurunan permukaan. Alternatifnya adalah penggunaan air permukaan lewat SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) dan program desalinasi hasil kerja sama dengan Universitas Diponegoro.
Desakan ke Pemerintah Pusat dan DPD RI
Keseriusan Luthfi juga terlihat saat dirinya menyampaikan langsung aspirasi ke Komite II DPD RI pada Kamis (3/7/2025) dalam rapat kerja di kompleks Kantor Gubernur Jateng. Ia meminta agar pembangunan tanggul laut di Jateng menjadi prioritas pemerintah pusat.