Ditargetkan Rampung 2027, Tol Semarang-Demak Seksi 1 Jadi Solusi Terpadu Atasi Rob dan Banjir

Tol Semarang-Demak Seksi 1 (target 2027) atasi rob & banjir dengan tanggul laut & kolam retensi. Proyek senilai Rp10,9T ini capai progres 42,81%, dorong ekonomi & lingkungan.

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 05 Juni 2025 | 11:19 WIB
Ditargetkan Rampung 2027, Tol Semarang-Demak Seksi 1 Jadi Solusi Terpadu Atasi Rob dan Banjir
Kepala Satuan Kerja (Satker) Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak, Wandi Saputra saat menunjukan peta proyek pembangunan. [Istimewa]

SuaraJawaTengah.id - Pembangunan infrastruktur jalan tol Semarang-Demak Seksi 1 bukan hanya menjadi penghubung strategis antarwilayah, melainkan juga menjadi solusi menyeluruh dalam menghadapi ancaman rob dan banjir yang selama ini membayangi kawasan pesisir timur Kota Semarang dan sekitarnya.

Proyek senilai Rp10,9 triliun ini ditargetkan rampung pada tahun 2027.

Dikembangkan secara terintegrasi dengan sistem pertahanan pesisir, proyek ini menggabungkan fungsi jalan tol dengan tanggul laut raksasa (giant sea wall) sepanjang 6,7 kilometer yang membentang dari Kaligawe hingga Sayung.

Jalan tol ini merupakan bagian dari Jalan Tol Semarang-Demak sepanjang total 10,63 kilometer untuk Seksi 1, yang terbagi ke dalam tiga paket pekerjaan: 1A, 1B, dan 1C.

Baca Juga:Jalan Tol Semarang-Demak Diresmikan Presiden Jokowi, Ganjar; Semoga Bisa Urai Kemacetan dan Rob

Kepala Satuan Kerja (Satker) Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak, Wandi Saputra, menjelaskan bahwa proyek ini menjadi percontohan infrastruktur multi-fungsi yang tidak hanya mendorong konektivitas tetapi juga meningkatkan ketahanan wilayah pesisir terhadap bencana iklim.

“Proyek ini bukan sekadar jalan tol, tapi juga sistem tanggul laut. Terutama pada paket 1B yang terintegrasi dengan tanggul, ini yang menjadikan fungsinya jauh lebih luas. Dampaknya sangat signifikan bagi kawasan Kaligawe sampai Sayung yang selama ini menjadi langganan rob,” kata Wandi saat ditemui di Semarang, Rabu (4/6/2025).

Tercatat, anggaran yang dikucurkan untuk setiap paket pekerjaan yakni Rp2,02 triliun untuk paket 1A, Rp6,84 triliun untuk paket 1B, dan Rp2,11 triliun untuk paket 1C.

Total biaya sebesar Rp10,9 triliun sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN), sedangkan nilai murni konstruksi mencapai Rp10,05 triliun.

Fungsi Ganda Infrastruktur: Tanggul Laut dan Kolam Retensi

Baca Juga:Percepat Pembanguan Tol Semarang-Demak, Ganjar Bentuk Tim Khusus

Keistimewaan proyek ini tidak hanya terletak pada kombinasi jalan tol dan tanggul laut, tetapi juga pada pembangunan dua kolam retensi berkapasitas besar di Terboyo dan Sriwulan.

Kolam retensi ini didesain untuk menampung limpasan air hujan dan mencegah banjir non-rob di kawasan utara Semarang yang padat penduduk dan aktivitas industri.

“Kolam retensi Terboyo yang luasnya mencapai 189 hektare dapat menampung 6,7 juta meter kubik air, sedangkan Kolam Sriwulan dengan luas 28 hektare mampu menampung hingga 1,2 juta meter kubik,” jelas Wandi.

Kedua kolam tersebut juga dilengkapi dengan 10 unit pompa air berkapasitas masing-masing 5 meter kubik per detik. Ini menjadi fasilitas penting dalam mendukung sistem drainase terpadu di kawasan pesisir.

Progres Pembangunan Mencapai 42 Persen

Suasana akses Tol Semarang-Demak dibuka untuk mengurai kemacetan di jalur Pantura. [Dok Pemprov Jateng]
Suasana akses Tol Semarang-Demak dibuka untuk mengurai kemacetan di jalur Pantura. [Dok Pemprov Jateng]

Hingga Juni 2025, progres pembangunan secara keseluruhan telah mencapai 42,81 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak