“Kami menyatukan unsur budaya lokal dengan unsur global, menjadikan setiap busana sebagai karya seni yang hidup,” tutup Samuel Wattimena.
“Hoax & Seven Sins” bukan hanya sebuah koleksi, tetapi sebuah perlawanan kultural yang berani menantang norma, mengajak kita untuk merenung dan meresapi kejujuran yang ada di balik setiap helai kain.
Di era penuh kebohongan ini, busana yang tak diam ini menjadi suara bagi mereka yang ingin melihat lebih jauh dari sekadar penampilan.