Limbah Tekstil Jadi Karya Seni: Koleksi Hoax & Seven Sins, Mengajak Refleksi di Era Penuh Kebohongan

"Hoax & Seven Sins" karya Samuel Wattimena refleksi luka sosial di era post-truth. Limbah tekstil jadi simbol kejujuran & perlawanan kultural terhadap kebohongan.

Budi Arista Romadhoni
Senin, 14 Juli 2025 | 06:33 WIB
Limbah Tekstil Jadi Karya Seni: Koleksi Hoax & Seven Sins, Mengajak Refleksi di Era Penuh Kebohongan
Karya-karya Samuel Wattimena ini telah dipamerkan di The Renaissance Ballroom, Jl Bukit Panorama, Jangli, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Minggu (13/7/2025).[Istimewa]

“Kami menyatukan unsur budaya lokal dengan unsur global, menjadikan setiap busana sebagai karya seni yang hidup,” tutup Samuel Wattimena.

“Hoax & Seven Sins” bukan hanya sebuah koleksi, tetapi sebuah perlawanan kultural yang berani menantang norma, mengajak kita untuk merenung dan meresapi kejujuran yang ada di balik setiap helai kain.

Di era penuh kebohongan ini, busana yang tak diam ini menjadi suara bagi mereka yang ingin melihat lebih jauh dari sekadar penampilan.

Baca Juga:Pendaftaran Citayam Fashion Week Dikritik, Legislator: Jika Diformalkan atau Komersial Sudah Beda Lagi Urusannya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini