SuaraJawaTengah.id - Di tengah masifnya pembangunan infrastruktur nasional, kebutuhan akan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten menjadi krusial.
Menjawab tantangan ini, Politeknik Pekerjaan Umum (PUtech) secara resmi menyambut 426 mahasiswa baru pilihan untuk Tahun Akademik 2025/2026.
Mereka adalah talenta-talenta terbaik yang berhasil lolos dari persaingan ketat dengan total 2.500 pendaftar dari seluruh Indonesia.
Angka ini tidak hanya menunjukkan animo tinggi, tetapi juga kepercayaan publik terhadap PUtech sebagai kawah candradimuka pencetak ahli konstruksi masa depan.
Baca Juga:Investasi Asing di Jateng Tembus Rp14 Triliun, Sarif 'Kakung' Abdillah Wanti-wanti UMKM
Acara penyambutan yang digelar pada Selasa (15/7/2025/2025) dihadiri langsung oleh Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU), Diana Kusumastuti. Ia membawa pesan tegas dari Menteri PU agar para mahasiswa terpilih ini menjadi motor penggerak pembangunan.
Wamen PU menekankan bahwa PUtech bukan sekadar kampus biasa, melainkan laboratorium hidup bagi para calon ahli.
"Putech merupakan living laboratory yaitu tempat belajar yang nyata, dan mahasiswa tidak hanya mendapatkan teori namun juga praktek langsung di lapangan. Kurikulumnya juga sudah sesuai standar industri infrastruktur. Bahkan, PUtech memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk ikut berkontribusi mendukung tercapainya ASTA CITA dan sasaran utama 608 Kementerian Pekerjaan Umum melalui penelitian dan pengembangan teknologi konstruksi," paparnya.
Pesan ini diperkuat oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian PU, Apri Artoto.
Ia menegaskan bahwa standar lulusan PUtech tidak main-main. Industri tidak lagi hanya membutuhkan ijazah, tetapi individu yang benar-benar mampu mengatasi persoalan di lapangan.
Baca Juga:Gebrakan Pendidikan Jateng: 72 Ribu Siswa Miskin Dapat Akses Sekolah
“Kami ingin lulusan PUtech bukan hanya siap kerja, tetapi benar-benar bisa kerja, kreatif dan menjadi problem solving di bidang industri infrastruktur,” tandas Kepala BPSDM.
Direktur PUtech, Brawijaya, merinci bahwa 426 mahasiswa baru ini terbagi dalam tiga program studi D-III yang sangat strategis: Teknologi Konstruksi Bangunan Gedung (151 mahasiswa), Teknologi Konstruksi Jalan dan Jembatan (150 mahasiswa), dan Teknologi Konstruksi Bangunan Air (125 mahasiswa).
Menariknya, kampus ini juga menunjukkan komitmen kuat pada inklusivitas dengan 38 persen mahasiswa baru adalah perempuan.
Untuk menjaga kualitas pendidikan di tengah lonjakan peminat, PUtech bergerak cepat.
"Pertumbuhan jumlah mahasiswa selalu diiringi dengan peningkatan kapasitas pengajaran. PUtech saat ini diperkuat oleh 14 dosen baru dan 13 laboran CPNS yang telah bergabung, sehingga menjaga rasio dosen dan mahasiswa tetap ideal, untuk memastikan mutu pendidikan terjaga," ujar Brawijaya.
Sebaran mahasiswa baru yang berasal dari 35 provinsi di Indonesia juga mengukuhkan peran PUtech sebagai agen mobilitas sosial, yang membuka kesempatan bagi talenta muda dari berbagai pelosok negeri untuk berkontribusi.