SuaraJawaTengah.id - Fenomena "ketindihan" saat tidur sering dikaitkan dengan hal-hal gaib atau mistis. Dalam budaya masyarakat Indonesia, banyak mitos berkembang tentang gangguan makhluk halus ketika seseorang merasa tidak bisa bergerak saat tidur. Namun, apa sebenarnya pandangan Islam mengenai hal ini?
Dikutip dari YouTube Al-Bahjah TV, berikut ini 7 penjelasan penting dari Buya Yahya yang bisa meluruskan mitos dan memperkuat pemahaman kita:
1. Ketindihan Bukan Akibat Lupa Zikir atau Amalan Sunnah
Menurut Buya Yahya, jika seseorang mengalami ketindihan atau mimpi buruk setelah lupa mengamalkan dzikir tertentu, hal itu bukan berarti sebuah “hukuman” dari Allah. Banyak orang salah kaprah, menganggap jika sudah terbiasa zikir lalu suatu kali lupa, maka akan celaka. Ini pemahaman yang keliru. Sunnah tetaplah sunnah, bukan kewajiban.
Baca Juga:Provinsi Banyumasan: Wacana Pecah Jawa Tengah yang Bisa Mengubah Segalanya!
“Mengamalkan sunnah lalu lupa mengamalkannya dan terjadi sesuatu bukan karena itu. Jangan sampai keyakinan seperti ini membuat orang takut menjalankan sunnah,” tegas Buya.
2. Dzikir Malam Sebelum Tidur: Dahulukan yang Diajarkan Nabi
Jika ingin menjaga diri dari gangguan saat tidur, Buya menyarankan untuk memprioritaskan zikir dan doa yang secara eksplisit diajarkan Nabi Muhammad ﷺ, seperti membaca Ayat Kursi, Surah Al-Falaq dan An-Naas, serta doa tidur.
Doa-doa ini memiliki landasan kuat dalam hadits dan terbukti secara spiritual memberikan perlindungan.
3. Asmaul Husna Itu Baik, Tapi Ada Urutannya
Baca Juga:Alarm Bencana di Jawa Tengah, Syarif 'Kakung' Abdillah: BPBD Tak Bisa Kerja Sendirian!
Menghafal dan membaca Asmaul Husna sebelum tidur adalah amalan yang baik. Namun Buya menekankan, jangan sampai mendahulukannya dari zikir yang secara langsung diajarkan Nabi. Jadi, baca Ayat Kursi atau doa tidur terlebih dahulu, baru ditambahkan dengan Asmaul Husna jika masih ada waktu.
4. Jangan Takut Ketindihan Jika Sudah Zikir
Orang yang sudah berdzikir dengan sungguh-sungguh tidak perlu takut dengan mimpi buruk atau gangguan saat tidur. Bahkan jika hidup di tengah para dukun atau tukang sihir, seseorang yang rutin membaca zikir seperti Ayat Kursi akan terlindungi dari segala bentuk gangguan.
Buya juga menyarankan agar orang tua membacakan zikir ini untuk anak-anak yang belum bisa membaca sendiri, lalu ditiupkan ke tangan dan diusapkan ke wajah mereka sebagaimana yang diajarkan Nabi.
5. Tertidur dengan Nama Allah, Tidur Bernilai Ibadah
Jika seseorang tertidur dalam keadaan menyebut nama Allah ﷻ, maka sepanjang tidurnya dinilai sebagai ibadah. Sebaliknya, jika tertidur dalam keadaan menonton film atau aktivitas lalai lainnya, maka tidur itu tidak membawa keberkahan.