Penegasan visi kerakyatan ini menjadi pengingat bagi para kader sekaligus janji politik kepada publik. Ini adalah upaya untuk merebut kembali hati rakyat dengan menegaskan bahwa PKB adalah partai yang berjuang untuk kepentingan mereka, bukan untuk kepentingan segelintir elite.
4. Merawat 'Tuah' dengan Menghormati Sejarah dan Doa Kiai

PKB tidak pernah lepas dari akarnya, yaitu para ulama dan basis Nahdlatul Ulama (NU). Dalam momen penting ini, Gus Yusuf secara khusus mengajak semua untuk mendoakan para ulama dan kiai pendiri PKB hingga ke pelosok desa.
"Karena jasa beliau-beliau lah yang telah berjuang untuk PKB. Kita juga mendoakan arwah pejuang-pejuang PKB mendapat maghfiroh dan tempat yang layak di sisi Allah SWT," ujarnya.
Baca Juga:Saring 2.500 Pendaftar, PUtech Siapkan 426 Talenta Baru untuk Infrastruktur Indonesia
Langkah ini lebih dari sekadar penghormatan. Ini adalah strategi cerdas untuk terus merawat 'tuah' dan legitimasi spiritual yang menjadi pembeda PKB dengan partai lain. Dengan terus terhubung pada doa para kiai dan restu para pendiri, PKB menegaskan bahwa gerak politik mereka selalu dibarengi dengan landasan spiritual yang kokoh.