10 Teori Kontroversial Candi Borobudur sebagai Peninggalan Nabi Sulaiman

Teori kontroversial Pahmi Basya menyatakan Borobudur bukan hanya candi Buddha, tapi juga terkait Nabi Sulaiman. Argumennya meliputi nama "Sulaiman", lembah semut, & relik.

Budi Arista Romadhoni
Senin, 28 Juli 2025 | 11:09 WIB
10 Teori Kontroversial Candi Borobudur sebagai Peninggalan Nabi Sulaiman
Sejumlah wisatawan mengunjungi Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (26/7/2025). [ANTARA FOTO/Anis Efizudin/rwa]

5. Temuan Lempengan Emas di Ratu Boko

Salah satu klaim yang kontroversial adalah penemuan lempengan emas bertuliskan nama Allah di situs Ratu Boko, yang menurut Pahmi Basya menjadi bukti fisik dari keberadaan Nabi Sulaiman di Nusantara.

Klaim ini masih menimbulkan perdebatan, namun ia menyatakan bahwa ini adalah petunjuk penting tentang peran Nabi Sulaiman di kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia.

6. Kritik dari Akademisi

Baca Juga:Kisah Kartini Borobudur: Ibu-ibu Tangguh Lawan Penggusuran, Demi Hak Berjualan

Meskipun teorinya menuai kritik tajam dari banyak sejarawan dan arkeolog, seperti Rini Susanti dari UIN Sunan Kalijaga, teori Pahmi Basya tetap mendapat perhatian.

Rini mengakui bahwa meskipun klaimnya bertentangan dengan pemahaman tradisional sejarah Borobudur, ini adalah upaya kreatif yang menggabungkan ilmu pengetahuan dengan tafsir agama, membuka ruang bagi perspektif alternatif dalam studi sejarah.

7. Simbolisme Relik yang Mewakili Mujizat Nabi Sulaiman

Pahmi Basya mengaitkan berbagai relik yang ada di Borobudur dengan kisah-kisah mujizat Nabi Sulaiman.

Salah satunya adalah gambaran hewan-hewan yang hidup harmonis di sekitar manusia dan alam, yang menurutnya merupakan simbol dari kemampuan Nabi Sulaiman untuk berbicara dengan dan mengendalikan makhluk hidup seperti yang dijelaskan dalam Al-Quran.

Baca Juga:Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur

8. Patung “Unfinished Solomon”

Di Borobudur terdapat sebuah patung yang diyakini belum selesai pengerjaannya, yang disebut "Unfinished Solomon" oleh Pahmi Basya.

Ia menghubungkan patung ini dengan kisah Nabi Sulaiman yang meninggal sambil bersandar pada tongkatnya, yang tak jatuh hingga rayap menggerogotinya, yang membuat tubuhnya terjatuh, mengungkapkan kematiannya.

Teori ini menyatakan bahwa patung yang belum selesai tersebut merepresentasikan pekerjaan yang tertunda akibat kematian Sulaiman.

9. Penggambaran Tabut di Borobudur

Tabut, peti yang berisi benda-benda sakral dari Nabi Daud yang diwariskan kepada Nabi Sulaiman, juga dipercaya oleh Pahmi Basya tergambar dalam salah satu relik di Borobudur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak