SuaraJawaTengah.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman mengambil langkah tegas dalam perang melawan judi online (judol) yang kian meresahkan. Tak hanya sekadar imbauan, Pemkab Sleman kini bersiap memasang "mata-mata" digital dalam program wifi gratis padukuhan yang akan segera diaktifkan kembali.
Langkah ini menjadi strategi utama untuk memastikan fasilitas internet publik tersebut tidak disalahgunakan untuk aktivitas ilegal, terutama judi online dan akses konten negatif lainnya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sleman, Budi Santosa, mengungkapkan bahwa program penyediaan wifi gratis di Bumi Sembada kini sudah memasuki tahap pengadaan. Ia menargetkan layanan ini bisa dinikmati warga secara bertahap mulai bulan depan.
"Mudah-mudahan bulan Agustus nanti sudah ada yang on. Saya lupa jumlah detail pastinya, sudah ada dua provider yang sanggup menyediakan," kata Budi, saat ditemui wartawan di Sleman, Rabu (30/7/2025).
Baca Juga:Selebgram Cantik 93 Ribu Followers Ditangkap, Endorse Judi Online Demi Gaya Hidup Mewah
Gandeng Provider Jadi 'Mata-Mata'
Namun, yang menjadi sorotan utama dari peluncuran kembali program ini adalah mekanisme pengawasan super ketat yang akan diterapkan. Budi menegaskan, pihaknya tidak akan memberi celah sedikit pun bagi para pelaku judol untuk memanfaatkan fasilitas negara.
Diskominfo akan mewajibkan perusahaan penyedia jasa internet (provider) untuk melaporkan secara berkala aktivitas penggunaan wifi gratis tersebut. Laporan ini akan menjadi alat kontrol utama untuk memantau dan menindaklanjuti potensi penyalahgunaan.
"Nanti rencana di bulan Agustus ini kami sudah minta reportingnya dari penyedianya, kami bisa secara periodik harus ada ini dipakai untuk apa yang menggunakan siapa, itu akan minta reportingnya. Jadi untuk kontrolnya kami minta dari penyedianya," tegasnya.
Menurut Budi, secara teknis provider memiliki kemampuan untuk melacak dan membaca jejak digital para pengguna. Dengan begitu, upaya pemblokiran akses ke situs-situs terlarang seperti judi online dapat dilakukan secara proaktif dari hulu.
Baca Juga:Cek HP Anak Rutin! Wali Kota Semarang Ungkap Banyak Pelajar Terjerumus Judi Online
"Sehingga kalau mau dikatakan bisa dipakai untuk judol atau lain-lain Ini kan sebenarnya tergantung penggunanya tapi kami minta reportingnya dari penyediainya. Tidak bisa untuk akses judol dan lain-lain, itu sudah ada di pihak ketiga yang penyediainya yang akan mengatur," ujarnya.
Beralih dari APBD ke Dana CSR
Untuk tahun 2025, sumber pendanaan program ini masih mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Namun, Pemkab Sleman telah merancang skema keberlanjutan agar tidak terus membebani kas daerah.
Mulai tahun 2026, program wifi gratis padukuhan ini diproyeksikan akan beralih menggunakan dana corporate social responsibility (CSR) dari perusahaan swasta yang beroperasi di Sleman.
"Mudah-mudahan 2026 tidak lagi menggunakan APBD secara bertahap akan menggunakan CSR kerjasama, kolaborasi dengan swasta," ucap Budi.
Pemasangan titik wifi pun tidak dilakukan sembarangan. Budi menambahkan, pengaktifan kembali akan difokuskan pada lokasi-lokasi strategis yang merupakan fasilitas umum (fasum), seperti balai RT/RW/padukuhan, tempat ibadah, hingga pos ronda, berdasarkan usulan yang telah diverifikasi dari pemerintah kalurahan.