Ia meminta aparat untuk sangat berhati-hati dan menahan diri dari tindakan represif.
Menurutnya, jatuhnya korban dalam sebuah insiden unjuk rasa bisa menjadi blunder fatal yang justru akan menyulut kemarahan publik ke level yang lebih parah dan sulit dikendalikan.
"Aparat penegak ketertiban harus hati-hati ketika menghadapi masalah. Jangan sampai justru melakukan blunder," tegas Prof Slamet.
Ia mencontohkan bagaimana unjuk rasa di Jakarta pada Kamis (28/8) yang sampai menimbulkan korban jiwa telah membuat situasi semakin kompleks.
Baca Juga:Gelar Rakor Forkopimda Soal Kasus Pati, Ahmad Luthfi Minta Hormati Proses Angket DPRD
Insiden semacam itu, katanya, berpotensi memicu eskalasi konflik yang lebih besar dan tidak terkendali, terutama jika semakin banyak elemen masyarakat yang ikut turun ke jalan.
"Pemerintah harus fokus mengendalikan situasi, jangan sampai menimbulkan jatuhnya korban," kata Prof Slamet menegaskan.