Rektor Undip dan BEM Kompak Turun Gunung, Desak DPR Batalkan Kebijakan Kontroversial

Rektor Undip Suharnomo bersama ribuan sivitas akademika dan mahasiswa turun gunung menyuarakan seruan damai. Mendesak aparat humanis & DPR Batalkan Kebijakan kontroversial

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 05 September 2025 | 08:25 WIB
Rektor Undip dan BEM Kompak Turun Gunung, Desak DPR Batalkan Kebijakan Kontroversial
Sivitas akademika Universitas Diponegoro Semarang menyampaikan seruan damai di lapangan Widya Puraya, Semarang, Kamis (4/2025), menyikapi dinamika politik belakangan ini. [ANTARA/Zuhdiar Laeis]

"Meski sudah dibebaskan, Aufa mengatakan bahwa ke-10 mahasiswa itu masih dikenai wajib lapor sehingga pihaknya akan berkomunikasi lebih lanjut dengan kepolisian untuk memperjelas prosedur yang dimaksud," ungkapnya.

Rektor Prof. Suharnomo menegaskan, gerakan ini merupakan tanggung jawab moral kampus sebagai penjaga nurani publik.

Ini adalah sinyal bahwa akademisi tidak akan tinggal diam ketika demokrasi dan keadilan terancam.

"Suara ini bukan semata-mata suara akademisi, melainkan panggilan hati untuk menyalakan lentera kemanusiaan di tengah kegelapan, serta mengingatkan bahwa masa depan bangsa hanya dapat dibangun di atas pondasi keadilan dan persaudaraan," pungkasnya.

Baca Juga:Punya Polytron Stadium, Undip Siap Sumbang Regenerasi Atlet Bulutangkis Indonesia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak