Tragedi Hajatan Tahlil di Semarang: Niat Berdoa Berujung Derita, Keluarga Ikut Jadi Korban

Niat tulus gelar hajatan tahlilan di Bangetayu Wetan, Semarang, berakhir pilu. Puluhan warga terkapar diduga keracunan, bahkan keluarga penyelenggara ikut menjadi korban.

Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 13 September 2025 | 21:34 WIB
Tragedi Hajatan Tahlil di Semarang: Niat Berdoa Berujung Derita, Keluarga Ikut Jadi Korban
Petugas kepolisian dan kesehatan mendatangi lokasi keracunan massal di wilayah Bangetayu Wetan, Semarang, Sabtu (ANTARA/HO-Polsek Genuk)
Baca 10 detik
  • Hajatan tahlilan di Bangetayu Wetan, Semarang, berakhir duka setelah puluhan warga keracunan.
  • Ironisnya, keluarga penyelenggara hajatan yang memasak hidangan sendiri juga ikut menjadi korban.
  • Sebanyak 21 orang dilarikan ke RS, polisi masih menunggu hasil uji lab sampel makanan.

SuaraJawaTengah.id - Suasana duka yang menyelimuti sebuah keluarga di Bangetayu Wetan, Kota Semarang, Jawa Tengah, justru berlipat ganda menjadi sebuah tragedi kemanusiaan.

Acara hajatan untuk memperingati setahun meninggalnya anggota keluarga yang seharusnya menjadi momen mengirim doa, malah berakhir dengan puluhan warga terkapar lemas diduga akibat keracunan makanan.

Ironisnya, keluarga penyelenggara yang memasak sendiri hidangan tersebut juga turut menjadi korban.

Peristiwa nahas ini bermula pada Jumat (12/9/2025) malam. Sebuah keluarga dengan niat tulus menggelar acara tahlilan dan membagikan nasi kotak sebagai wujud syukur dan sedekah.

Baca Juga:Waspada Hujan di Akhir Pekan! BMKG Prediksi Semarang Bakal Diguyur Hujan Siang Ini

Namun, niat baik itu berubah menjadi petaka beberapa jam setelah warga menyantap hidangan yang dibawa pulang. Satu per satu warga mulai merasakan gejala mual, pusing, sakit perut, hingga diare hebat.

Kepanikan pun pecah di tengah malam. Warga yang semula berkumpul untuk mendoakan almarhum, kini harus saling bantu membawa tetangga mereka yang terkulai lemas ke rumah sakit.

"Pada tengah malam ada 21 orang yang harus dilarikan ke RS Wongsonegoro akibat mengalami muntah dan diare," kata Kapolsek Genuk Kompol Rusmanto di Semarang, Sabtu (13/9/2025). 

Menurut kesaksian warga, hidangan dalam nasi kotak itu terdiri dari nasi, acar, sambal goreng hati ayam, dan masakan daging sapi.

Makanan yang dimasak dengan jerih payah oleh keluarga penyelenggara itu kini justru menjadi pangkal derita.

Baca Juga:Harga Tiket PSIS vs Persiku di Stadion Jatidiri Dirilis, Ada Syarat Ketat: Wajib KTP Semarang!

Duka Ganda Keluarga Penyelenggara

Di tengah musibah yang menimpa puluhan tetangganya, keluarga yang menggelar hajatan itu pun harus menanggung beban ganda.

Selain didera kesedihan atas peristiwa ini, mereka juga ikut jatuh sakit dan merasakan penderitaan yang sama.

Kondisi ini menyulitkan pihak kepolisian untuk menggali keterangan lebih dalam mengenai proses memasak hidangan tersebut.

"Belum bisa dimintai keterangan secara detil karena keluarganya juga mengalami keracunan," tambah Rusmanto, menyoroti sisi humanis dari tragedi ini.

Bayangkan, di saat mereka seharusnya masih dalam suasana berkabung, kini harus melihat tetangga dan bahkan diri mereka sendiri terbaring sakit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak