- Kendi tanah liat menjaga air tetap sejuk alami lewat pori-pori tanpa listrik dan bahan kimia.
- Air kendi lebih segar, aman di tenggorokan, dan mempertahankan mineral saat cuaca panas ekstrem.
- Tradisi kendi ramah lingkungan, hemat energi, serta ajarkan keseimbangan hidup selaras dengan alam.
SuaraJawaTengah.id - Cuaca panas ekstrem yang melanda Indonesia akhir-akhir ini bikin banyak orang gampang haus dan cepat lelah. Bahkan, menurut BMKG, suhu di beberapa daerah sudah menembus lebih dari 35°C.
Di tengah situasi seperti ini, menjaga tubuh tetap terhidrasi jadi hal penting. Tapi, tahukah kamu bahwa orang zaman dulu sudah punya cara alami untuk menjaga air tetap segar dan dingin tanpa kulkas?
Ya, dengan kendi tanah liat. Meski terdengar kuno, ternyata cara ini sangat efektif dan menyehatkan.
Yuk, kita bahas alasannya satu per satu sebagaimana dikutip dari YouTube Like Indonesia.
Baca Juga:7 Ide Usaha di Cuaca Panas yang Bikin Dompet Adem, Gen Z di Jateng Wajib Coba Ini
1. Tanah liat punya pori alami yang menjaga suhu air tetap stabil
Kendi tanah liat terbuat dari bahan yang berpori. Pori-pori inilah yang membuat air di dalam kendi bisa "bernapas". Saat udara panas mengenai permukaan kendi, sebagian air di dalamnya menguap lewat pori-pori.
Proses penguapan ini menyerap panas dari air di dalam kendi, sehingga suhu air otomatis turun. Inilah alasan kenapa air kendi terasa sejuk alami, bahkan tanpa bantuan listrik atau es batu.
2. Pendinginan alami tanpa bahan kimia
Berbeda dengan botol plastik atau galon, kendi tanah liat tidak mengandung zat berbahaya seperti BPA (Bisphenol A). Jadi, saat air disimpan di kendi, tidak ada bahan kimia yang larut ke dalam air.
Baca Juga:Jawa Tengah Dipanggang! Suhu Tembus 35 Derajat, Cuaca Panas Ekstrem Diprediksi Sampai Akhir Oktober
Hasilnya, air yang kamu minum benar-benar alami dan bebas dari racun kimia. Ini sangat penting terutama di tengah cuaca panas ekstrem, karena tubuhmu butuh cairan murni untuk menjaga keseimbangan suhu dan metabolisme.
3. Rasa airnya lebih segar dan lembut di tenggorokan
Kalau kamu pernah minum air dari kendi, pasti tahu rasanya berbeda: lebih segar, lembut, dan tidak “menusuk” seperti air dari kulkas. Air kendi punya suhu sejuk yang pas, tidak terlalu dingin sehingga aman untuk tenggorokan.
Saat cuaca sedang panas menyengat, minum air yang terlalu dingin bisa memicu batuk atau pilek. Nah, kendi memberikan kesejukan yang alami menenangkan tubuh tanpa memberi efek “kaget” di tenggorokan.
4. Menjaga kadar mineral dan glukosa tubuh tetap seimbang
Proses pendinginan alami pada kendi tidak mengubah struktur atau kandungan mineral air. Justru, beberapa penelitian menunjukkan bahwa tanah liat mampu menstabilkan pH air dan menjaga kadar mineralnya tetap seimbang.