Banjir Demak-Semarang Tak Kunjung Usai, Gubernur Luthfi Ambil Langkah Tegas Panggil 2 Kepala Daerah

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi panggil Bupati Demak dan Walkot Semarang untuk percepatan penanganan banjir. Langkah tegas diambil untuk mencari solusi konkret.

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 28 Oktober 2025 | 22:46 WIB
Banjir Demak-Semarang Tak Kunjung Usai, Gubernur Luthfi Ambil Langkah Tegas Panggil 2 Kepala Daerah
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi saat melihat kondisi banjir di Semarang. [Istimewa]
Baca 10 detik
  • Gubernur Luthfi panggil Bupati Demak & Walkot Semarang untuk percepat penanganan banjir yang tak usai.
  • Pertemuan libatkan Kementerian PUPR untuk cari solusi jangka pendek, menengah, dan juga panjang.
  • Sejak hari pertama banjir, Luthfi sudah kerahkan BPBD dan dinas terkait untuk atasi dampak di lapangan.

SuaraJawaTengah.id - Gerah dengan penanganan banjir di Demak dan Kota Semarang yang seolah tak berkesudahan, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengambil langkah tegas.

Tak main-main, ia bakal memanggil langsung Bupati Demak dan Wali Kota Semarang untuk duduk bersama mencari solusi konkret.

Pertemuan darurat yang dijadwalkan pada Rabu, 29 Oktober 2025 ini menjadi bukti keseriusan Luthfi untuk mengakhiri penderitaan warga akibat banjir yang terjadi sejak pekan lalu.

Tidak hanya melibatkan dua kepala daerah, Luthfi juga turut mengundang pihak dari pemerintah pusat, yakni Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Baca Juga:Misteri Pompa Air 'Lelah' di Tengah Kepungan Banjir Semarang, Warganet: Mungkin Nilai Fisikanya 4

Rencananya, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Dirjen SDA) akan hadir langsung dalam rapat koordinasi yang akan digelar di Kantor Gubernur Jateng, Jalan Pahlawan, Kota Semarang.

Agenda utamanya adalah membedah kondisi terkini di lapangan sekaligus merumuskan solusi komprehensif, baik untuk jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang.

"Kami panggil Bupati Demak dan Wali Kota Semarang. Ada Pak Dirjen (SDA Kementerian PUPR). Guna percepatan penanganan banjir," ujar Luthfi saat memberikan keterangan di Kota Semarang, Selasa malam (28/10/2025).

Menurut Luthfi, masalah banjir yang kompleks ini tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja. Ia menekankan perlunya koordinasi dan kolaborasi lintas sektoral yang solid antara pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota. Langkah "keroyokan" ini diharapkan dapat mempercepat eksekusi penanganan di lapangan.

Langkah tegas Gubernur Luthfi ini bukanlah tanpa dasar. Sejak banjir menerjang pada 22 Oktober 2025 lalu, ia telah menunjukkan komitmennya dalam penanganan bencana.

Baca Juga:7 Fakta Unik Kongres Pemuda II: Saat Kata Merdeka Masih Dilarang Diucapkan

Pada hari pertama, ia langsung memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng untuk terjun ke lokasi, dengan prioritas utama adalah keselamatan warga.

Setelah evakuasi, fokus selanjutnya adalah memastikan ketersediaan logistik dan kebutuhan dasar bagi para korban banjir. Berbagai dinas teknis juga bergerak cepat atas instruksinya.

Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (Pusdataru) dikerahkan untuk menyedot genangan di permukiman dan jalan-jalan utama.

Sementara itu, Dinas Bina Marga juga bergerak membuat sodetan darurat di Kali Sayung untuk mengurangi debit air. Tak ketinggalan, Dinas Kesehatan membuka posko-posko untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga yang terdampak.

Sebagai bukti kehadirannya secara fisik dan moral, Gubernur Ahmad Luthfi bersama Wakil Gubernur Taj Yasin bahkan telah turun langsung meninjau lokasi banjir dan mengecek kolam retensi pada Senin (27/10/2025), berdialog dengan warga untuk mendengar keluhan mereka secara langsung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak