Program Speling di Jateng: Skrining TBC Lebih Efektif dengan Jangkauan 706 Desa!

Wamenkes puji program Speling Jateng yg efektif skrining TBC di 706 desa dgn portable x-ray. Mendeteksi beragam penyakit, berpotensi jadi percontohan nasional.

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 05 November 2025 | 18:48 WIB
Program Speling di Jateng: Skrining TBC Lebih Efektif dengan Jangkauan 706 Desa!
Seorang santri saat melakukan cek kesehatan gratis pada program Program Speling di Jateng. [Dok Pemprov Jateng]
Baca 10 detik
  • Program Speling sukses menjangkau 706 desa di Jateng, efektif deteksi dini TBC dengan portable x-ray.
  • Wamenkes dan Gubernur Jateng apresiasi Speling-CKG yang juga deteksi penyakit lain seperti diabetes.
  • Dari 107 ribu estimasi kasus TBC, 68% telah ditemukan; 260 kasus TBC resisten obat berhasil teridentifikasi.

SuaraJawaTengah.id - Program Dokter Spesialis Keliling (Speling) di Jawa Tengah menunjukkan hasil yang sangat positif dalam upaya skrining atau pelacakan penderita tuberkulosis (TBC).

Inisiatif ini dinilai efektif, terutama dengan jangkauan yang telah mencapai 706 desa di seluruh provinsi. Keberadaan dokter spesialis yang dilengkapi alat portable x-ray di setiap desa menjadi kunci keberhasilan program ini dalam mendeteksi kasus TBC secara dini di tengah masyarakat.

Wakil Menteri Kesehatan, Benjamin Paulus Octavianus, secara langsung mengapresiasi efektivitas program Speling saat meninjau pelaksanaannya.

Didampingi Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, Benjamin mengunjungi dua lokasi di Boyolali dan Salatiga pada Rabu, 5 November 2025.

Baca Juga:Kisah Pilu 2 Gadis di Kendal Bertahan Hidup Saat Kelaparan, Pesan Ibu: Jangan Susahkan Tetangga!

"Ini sangat luar biasa, sudah saya cek ada foto rontgen juga di sini," ujar Benjamin, menyoroti kemampuan program Speling dalam melakukan skrining TBC secara komprehensif.

Benjamin menjelaskan lebih lanjut bahwa Speling dan Cek Kesehatan Gratis (CKG) tidak hanya berfokus pada TBC, tetapi juga mampu mendeteksi berbagai penyakit lain yang diderita warga, mulai dari diabetes hingga hipertensi.

Dengan adanya foto rontgen dari alat portable x-ray, dokter spesialis dapat mengidentifikasi penyakit infeksi, tumor, masalah paru-paru, dan kondisi medis lainnya.

"Kalau program ini bisa dilakukan di seluruh Indonesia, maka masyarakat Indonesia jauh lebih baik dari hari ini. Itu yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto melalui cek kesehatan gratis," tegasnya, mengindikasikan potensi program ini untuk diadopsi secara nasional.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menambahkan bahwa penanganan tuberkulosis merupakan salah satu prioritas utama pemerintah pusat.

Baca Juga:Jawa Tengah Panen Raya 2025: Surplus Beras Melimpah, Ketahanan Pangan Terjamin!

Di Jawa Tengah, Dinas Kesehatan telah meluncurkan program TB Express yang terintegrasi erat dengan kegiatan Speling dan CKG. Program ini melibatkan seluruh dinas kesehatan di tingkat kabupaten/kota, menunjukkan komitmen kuat pemerintah daerah dalam menanggulangi TBC.

Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah menunjukkan bahwa estimasi kasus tuberkulosis di Jawa Tengah pada tahun 2025 mencapai 107.488 kasus.

Hingga 4 November 2025, sebanyak 73.028 kasus atau sekitar 68% dari estimasi telah berhasil ditemukan. Angka ini menunjukkan progres signifikan dalam upaya penemuan kasus.

Secara keseluruhan, program Speling dan CKG telah berhasil memeriksa 10.864.676 warga Jawa Tengah. Khusus untuk layanan pemeriksaan tuberkulosis, sebanyak 5.503.929 orang telah menjalani pemeriksaan.

Dari jumlah tersebut, pemeriksaan dahak menggunakan Tes Cepat Molekuler (TCM) dilakukan pada 94.499 orang.

Hasilnya, 86.573 orang dinyatakan negatif, 5.051 pemeriksaan gagal, 2.605 orang terdeteksi TBC sensitif obat (SO), dan 260 orang teridentifikasi TBC resisten obat (RO). Data ini memperkuat klaim efektivitas program dalam mendeteksi dan mengidentifikasi jenis TBC yang berbeda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini