- Korban terakhir, Nabila Yulian Dessi Pramesti, ditemukan, mengakhiri pencarian enam mahasiswa UIN Semarang.
- Penemuan Nabila di 10 km dari lokasi awal melengkapi daftar korban hanyut di Sungai Jolinggo.
- Tragedi ini menjadi pengingat pahit akan bahaya alam dan pentingnya kewaspadaan.
SuaraJawaTengah.id - Setelah upaya pencarian yang melelahkan dan penuh harap cemas, tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan korban terakhir dari tragedi hanyutnya enam mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang di Sungai Jolinggo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Nabila Yulian Dessi Pramesti, nama yang selama berhari-hari menjadi fokus utama pencarian, ditemukan pada Rabu (5/11/2025) malam, mengakhiri penantian panjang keluarga dan rekan-rekan.
Penemuan ini, meskipun membawa kepastian, tetap menyisakan duka mendalam bagi semua pihak yang terlibat.
"Ditemukan pada Rabu (5/11) malam di jarak sekitar 10 kilometer dari lokasi pertama kali dilaporkan hilang," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Semarang Budiono di Semarang, Kamis (6/11/2025).
Baca Juga:Demo Anarkis Bisa Picu Tragedi 98, Akademisi UIN: Ada Oknum Sistematis di Balik Kerusuhan!
Laporan dari warga yang menemukan jasad di tepian sungai menjadi titik terang dalam operasi pencarian yang telah berlangsung sejak Selasa (4/11).
Setelah dilakukan pengecekan seksama, dipastikan bahwa jasad tersebut adalah Nabila, melengkapi daftar enam mahasiswa UIN Semarang yang menjadi korban dalam insiden nahas tersebut.
Kisah pilu ini bermula ketika enam mahasiswa UIN Semarang yang sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, bermain air di tubing Genting Jalinggo.
Pada Selasa (4/11) siang, kondisi arus Sungai Jolinggo tiba-tiba menguat drastis akibat hujan deras di bagian hulu, menyeret mereka tanpa ampun.
Sejak saat itu, operasi pencarian besar-besaran pun dimulai, melibatkan berbagai unsur dari tim SAR, kepolisian, TNI, relawan, hingga masyarakat setempat.
Baca Juga:Indonesia Membara: Suara Akademisi di Tengah Amuk Massa, Rakyat Muak Elit Hidup Mewah
Satu per satu, identitas korban yang ditemukan menambah daftar panjang kesedihan. Mereka adalah Riska Amelia (21) asal Kabupaten Pemalang, Syifa Nadilah (21) asal Kabupaten Pemalang, Muhammad Jibril Asyarafi (21) asal Kabupaten Jepara, Bima Pranawira (21) asal Kabupaten Gresik, serta Muhammad Labib Rizqi (21) asal Kota Pekalongan.
Dengan penemuan Nabila Yulian Dessi Pramesti (21) asal Kabupaten Bojonegoro, seluruh enam mahasiswa yang hanyut telah ditemukan.
Proses pencarian tidaklah mudah. Medan yang sulit, arus sungai yang kuat, serta kondisi cuaca yang tidak menentu menjadi tantangan utama bagi tim SAR.
Namun, semangat untuk menemukan para korban tidak pernah padam. Setiap petunjuk, sekecil apapun, ditindaklanjuti dengan harapan dapat membawa pulang para mahasiswa tersebut.
Penemuan Nabila di jarak yang cukup jauh dari lokasi kejadian menunjukkan betapa dahsyatnya kekuatan arus sungai saat itu.
Kini, setelah semua korban ditemukan, fokus beralih pada proses pemulangan jenazah kepada keluarga masing-masing untuk dimakamkan.