Update Longsor Cilacap: Bocah 6 Tahun Ditemukan, 17 Korban Masih Tertimbun 8 Meter

Tim SAR temukan 3 jenazah korban longsor di Cilacap, total 6 korban. 17 orang masih hilang. Alat berat ditambah untuk evakuasi korban sedalam 3-8m.

Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 15 November 2025 | 14:35 WIB
Update Longsor Cilacap: Bocah 6 Tahun Ditemukan, 17 Korban Masih Tertimbun 8 Meter
Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah korban tanah longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menuju RSUD Majenang, Sabtu (15/11/2025). [ANTARA/HO-Basarnas Cilacap]
Baca 10 detik
  • Pada Sabtu (15/11/2025), tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi tiga jenazah korban tanah longsor di Desa Cibeunying, Majenang, Cilacap.
  • Penemuan tiga jenazah tersebut meningkatkan total korban meninggal menjadi enam orang, sementara 17 warga lainnya masih dalam status hilang.
  • Operasi pencarian korban terus dimaksimalkan dengan penambahan alat berat karena material longsor diperkirakan mencapai kedalaman tiga hingga delapan meter.

SuaraJawaTengah.id - Tim SAR gabungan kembali menemukan titik terang yang memilukan dalam operasi pencarian korban bencana tanah longsor di Desa Cibeunying, Majenang, Cilacap.

Pada hari ketiga, Sabtu (15/11/2025), tiga jenazah korban berhasil dievakuasi, termasuk seorang anak kecil, menambah daftar duka dari tragedi yang menimbun belasan rumah tersebut.

Ketiga korban ditemukan di titik yang sama, yakni worksite A2, sebuah lokasi yang menjadi fokus utama tim penyelamat.

Korban pertama yang berhasil diangkat adalah Muhammad Hafiz (6) pada pukul 10.06 WIB, disusul oleh Nurisnaini (30) pada pukul 10.44 WIB, dan terakhir Asmanto (70) pada pukul 11.37 WIB.

Baca Juga:BRI Jemput Bola di CFD Cepu, Dorong Inklusi Keuangan Digital dan Lawan Peredaran Uang Palsu

Dengan penemuan ini, total korban meninggal dunia yang telah dievakuasi menjadi enam orang, sementara 17 warga lainnya masih berstatus hilang dan dalam pencarian.

Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen TNI Budi Irawan menyatakan operasi pencarian terus dimaksimalkan dengan pengerahan alat berat yang masif.

“Alhamdulillah, telah kita temukan lagi tiga jenazah sehingga praktis tinggal 17 lagi. Kita sudah bekerja secara maksimal. Dari pagi alat berat hanya ada dua, kemudian menjadi empat, dan sekarang sudah bertambah menjadi tujuh. Nantinya akan dibantu hingga 12 alat berat,” kata Budi Irawan saat konferensi pers di lokasi bencana, Sabtu siang.

Tantangan terbesar yang dihadapi tim adalah tebalnya material longsor yang menimbun para korban. Budi Irawan menjelaskan, para korban diperkirakan tertimbun pada kedalaman ekstrem, antara 3 hingga 8 meter, sehingga penambahan ekskavator menjadi krusial untuk mempercepat penggalian.

“Kita berharap cuaca mendukung agar proses ini bisa semakin cepat. Seluruh kebutuhan dasar warga terdampak sudah terpenuhi. Sesuai arahan Presiden, penanganan korban harus tuntas, tidak hanya proses pencarian, juga penyediaan hunian sementara bagi warga yang rumahnya tidak dapat dihuni lagi,” tegasnya.

Baca Juga:5 Pilihan Mobil Bekas Budget Rp100 Juta, BBM Irit hingga Perawatan Mudah

Secara terpisah, Kepala Kantor SAR Cilacap Muhammad Abdullah menjelaskan detail teknis operasi di lapangan. Area pencarian telah dibagi menjadi dua sektor utama, A dan B, untuk mengefektifkan proses evakuasi.

“Dalam pelaksanaan hari ketiga ini, dua korban pertama ditemukan di worksite A2 dalam kondisi meninggal dunia. Terbaru, pukul 11.37 WIB, satu body part (bagian tubuh) korban kembali terevakuasi dari lokasi yang sama,” katanya.

Proses evakuasi yang dramatis harus dilakukan menggunakan ekskavator mengingat kondisi tanah yang tidak stabil dan tebalnya timbunan. Seluruh jenazah yang ditemukan langsung dibawa ke RSUD Majenang untuk proses identifikasi lebih lanjut oleh tim DVI.

Operasi SAR ini merupakan kerja kolosal yang melibatkan anjing pelacak dari TNI dan Polri, pompa penyedot air, serta ratusan personel dari Basarnas, BNPB, organisasi potensi SAR, dan relawan.

“Hingga saat ini, tim SAR gabungan masih terus melanjutkan pencarian terhadap korban lainnya di beberapa titik yang telah dipetakan. Kami akan bekerja sampai seluruh korban ditemukan,” ujar Abdullah.

Bencana tanah longsor ini terjadi pada Kamis (13/11) malam, menimbun rumah-rumah di Dusun Tarukahan dan Dusun Cibuyut. Bencana ini merusak total 12 rumah, mengancam 16 rumah lainnya, dan menyebabkan penurunan tanah sedalam 2 meter di area seluas 6,5 hektare.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak