- Julukan "Pahlawan Tanpa Tanda Jasa" bagi guru berasal dari lirik lagu Hymne Guru, bukan dari pejabat negara.
- Lagu Hymne Guru diciptakan pada tahun 1980 oleh Sartono, seorang guru seni musik sederhana dari Madiun.
- Hari Guru Nasional diperingati setiap 25 November sebagai penghormatan atas dedikasi para pengajar yang membangun pondasi bangsa.
Julukan ini menjadi simbol bahwa jasa guru tidak selalu tampak sebagai materi atau penghargaan formal. Jasa guru hidup dalam karakter, etika, dan kecerdasan yang mereka tanamkan pada murid.
5. Hymne Guru Menjadi Lagu Wajib di Upacara Seluruh Sekolah
Sejak diperkenalkan, Hymne Guru langsung digunakan di berbagai sekolah dan lembaga pendidikan. Lagu ini bukan sekadar lagu formal yang wajib dinyanyikan. Anak-anak yang menyanyikannya tumbuh mengenali nilai cinta belajar, menghormati orang tua, dan menghargai sosok guru. Lagu ini menjadi bagian ritual pendidikan yang membawa pesan moral kuat turun-temurun.
6. Makna Lagu Ini Tidak Pernah Lekang oleh Zaman
Baca Juga:Guru Madin di Demak Dipalak Rp25 Juta Usai Tampar Murid, Wagub Taj Yasin Pasang Badan
Meski ditulis lebih dari empat dekade lalu, makna Hymne Guru tetap relevan. Zaman berubah, kurikulum berubah, teknologi berkembang cepat, tetapi hubungan guru dan murid selalu menjadi pondasi pendidikan. Di era digital, guru adalah kompas moral yang tetap dibutuhkan agar generasi baru tidak kehilangan arah.
7. Hari Guru Nasional Bukan Sekadar Seremonial
Perayaan 25 November bukan hanya tentang upacara atau unggahan di media sosial. Hari Guru adalah pengingat bahwa pendidikan Indonesia berdiri karena dedikasi para pengajar yang mungkin tidak pernah disebut namanya.
Ada guru yang berjalan berkilo-kilometer menuju sekolah. Ada guru yang mengajar di kelas terbatas. Ada guru yang mengajar dengan hati, meski hak dan fasilitas belum ideal.
Hari Guru adalah momen untuk melihat kembali peran mereka, bukan hanya sebagai profesi, tetapi sebagai pondasi bangsa.
Baca Juga:Guru Madin 30 Tahun Mengabdi Didenda Rp25 Juta, Ketua DPRD Murka: Hentikan Kriminalisasi!
Sosok guru tidak membutuhkan tanda jasa untuk menunjukkan kontribusi mereka. Mereka hadir dalam bentuk nilai, karakter, dan masa depan yang mereka bangun untuk generasi berikutnya.
Pada Hari Guru Nasional 25 November 2025 ini, mari mengucapkan terima kasih yang tulus. Untuk guru yang pernah kita temui. Untuk guru yang menginspirasi diam-diam. Untuk guru yang mengubah hidup kita dengan cara yang tidak pernah mereka sadari.
Kontributor : Dinar Oktarini