- Indosat meluncurkan teknologi berbasis AI untuk menanggulangi penipuan digital yang merugikan masyarakat Indonesia hampir Rp49 triliun.
- Sistem otomatis tersebut telah memblokir 200 juta panggilan dan memperingatkan 90 juta pesan mencurigakan dalam tiga bulan.
- Perlindungan ini diterapkan otomatis bagi pelanggan IM3 (SATSPAM) dan Tri (TRI AI) tanpa perlu aplikasi tambahan.
SuaraJawaTengah.id - Maraknya penipuan digital yang merugikan masyarakat Indonesia hingga Rp49 triliun dalam setahun terakhir mendorong Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat) meluncurkan jurus baru berbasis kecerdasan artifisial (AI).
Hanya dalam tiga bulan sejak diluncurkan, teknologi ini sukses menjadi tameng digital dengan memblokir lebih dari 200 juta panggilan berisiko dan memberikan peringatan pada lebih dari 90 juta pesan mencurigakan.
Inovasi yang menjadi bagian dari program AIvolusi5G Indosat ini secara efektif melindungi rata-rata 11,5 juta pelanggan setiap bulannya.
Sistem canggih ini bekerja secara otomatis di tingkat jaringan, sehingga mampu menyaring panggilan dan pesan berbahaya tanpa mengharuskan pelanggan mengunduh aplikasi tambahan atau memiliki perangkat khusus.
Baca Juga:Gebrakan Baru! RI Gandeng Kampus Top China, Pusat AI Bakal Berdiri di Indonesia
Langkah proteksi ini menjadi sangat krusial mengingat data dari laporan GASA State of Scams in Indonesia 2025 yang dirilis Agustus lalu.
Laporan tersebut mengungkap fakta miris bahwa 66% orang dewasa di Indonesia menjadi sasaran penipuan, dengan 14% di antaranya menderita kerugian finansial. Tak hanya itu, 51% korban mengaku mengalami stres berat akibat insiden tersebut.
Bilal Khazmi, Director and Chief Commercial Officer Indosat Ooredoo Hutchison, mengatakan, “Teknologi ini dirancang untuk membantu pelanggan dari berbagai usia agar dapat menjelajahi dunia digital dengan lebih percaya diri. Dengan konektivitas andal, produk terjangkau, dan perlindungan yang kuat, kami berkomitmen menghadirkan pengalaman digital kelas dunia yang menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia.”
Sejak fitur Anti-Spam dan Anti-Scam ini aktif pada 7 Agustus 2025, data internal Indosat mencatat lebih dari 500 juta SMS dan panggilan spam/scam telah berhasil diidentifikasi.
Dari jumlah tersebut, lebih dari 145 juta pesan telah ditandai sebagai spam atau scam, termasuk 110 juta di antaranya merupakan pesan penipuan (fraudulent) yang sangat berbahaya.
Baca Juga:Perang Lawan Penipu! Indosat Kerahkan 'Senjata' AI Canggih Gempur SMS Spam dan Scam
Meski sistem ini belum 100% memblokir seluruh ancaman, perannya sebagai sistem peringatan dini terbukti sangat efektif.
Pelanggan menerima notifikasi awal sebelum terlanjur menjadi korban, memberikan mereka kesempatan untuk waspada dan tidak merespons pesan atau panggilan mencurigakan.
Indosat juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya prinsip Zero Trust, yaitu tidak langsung percaya pada pesan, tautan, atau panggilan tak dikenal dan selalu melakukan verifikasi.
Prinsip ini menjadi fondasi agar masyarakat semakin waspada di tengah gempuran ancaman siber.
Untuk pelanggan IM3, perlindungan ini hadir dengan nama SATSPAM (Satuan Anti Scam dan Spam).
Layanan SATSPAM BASIC aktif otomatis untuk semua pengguna prabayar dengan paket data aktif. Sementara itu, SATSPAM+ menawarkan perlindungan lebih canggih dengan kemampuan mendeteksi tautan berbahaya.