- BMKG memprediksi Jawa Tengah didominasi hujan ringan pada Jumat, 26 Desember 2025, dengan suhu bervariasi antarwilayah.
- Masyarakat diimbau waspada hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang lokal, terutama sore hari.
- Pemalang dan Brebes perlu perhatian khusus karena BMKG memperkirakan potensi hujan disertai petir di kedua daerah tersebut.
SuaraJawaTengah.id - Jawa Tengah diprediksi akan didominasi oleh hujan ringan pada Jumat, 26 Desember 2025. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca yang menunjukkan sebagian besar wilayah provinsi ini akan mengalami hujan dengan intensitas rendah.
Meskipun demikian, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang secara lokal, terutama di siang atau sore hari.
Kota Semarang, sebagai ibu kota provinsi, diperkirakan akan diguyur hujan ringan dengan suhu yang nyaman, berkisar antara 24 hingga 29 derajat Celsius.
Tak jauh berbeda, Kabupaten Semarang juga diprediksi mengalami hujan ringan dengan rentang suhu 22 hingga 28 derajat Celsius. Kondisi serupa juga akan terjadi di beberapa wilayah lain.
Baca Juga:PLN Bergerak Cepat: Donasi Rp800 Juta dan 70 Relawan Dikerahkan untuk Korban Bencana Sumatra
Banyumas, Banjarnegara, Wonosobo, Magelang, dan Boyolali semuanya diperkirakan akan mengalami hujan ringan. Suhu di daerah-daerah ini bervariasi, mulai dari 20 derajat Celsius di Wonosobo hingga 29 derajat Celsius di Banyumas dan Magelang.
Namun, ada beberapa daerah yang perlu mendapatkan perhatian lebih. BMKG memperkirakan Pemalang dan Brebes berpotensi diguyur hujan petir.
Di Pemalang, suhu akan berkisar 23-29 derajat Celsius, sementara di Brebes, suhu sedikit lebih hangat, antara 24-30 derajat Celsius. Sementara itu, Rembang dan Jepara diprediksi akan berawan dan hujan ringan, dengan suhu masing-masing 23-30 derajat Celsius dan 23-29 derajat Celsius.
"Potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang masih tetap perlu diwaspadai, meskipun tidak dominan di seluruh wilayah Jateng," demikian imbauan dari BMKG.
Kondisi ini dijelaskan dapat meningkat secara lokal akibat aktivitas awan konvektif yang terbentuk di siang atau sore hari. Fenomena ini kerap terjadi di musim penghujan, di mana awan cumulonimbus dapat tumbuh dengan cepat dan menyebabkan hujan deras dalam waktu singkat.
Baca Juga:Tragedi Maut di Tol Krapyak: Bus Cahaya Trans Terguling, 15 Penumpang Tewas
Meskipun prakiraan cuaca menunjukkan hujan ringan yang dominan sepanjang pekan ini, BMKG menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap perubahan cuaca secara tiba-tiba.
Terutama saat memasuki sore hingga malam hari, kondisi cuaca bisa berubah drastis. Hujan yang berulang, bahkan dengan intensitas ringan, berpotensi menyebabkan genangan lokal yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Oleh karena itu, pemantauan informasi cuaca harian dari BMKG sangat dianjurkan untuk merencanakan aktivitas di luar ruangan.
Masyarakat diimbau untuk mempersiapkan diri dengan membawa perlengkapan hujan seperti payung atau jas hujan. Bagi pengendara, berhati-hatilah saat melintasi jalan yang licin atau tergenang air.
Hindari berteduh di bawah pohon besar atau dekat papan reklame saat terjadi hujan deras disertai angin kencang untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan.