SuaraJawaTengah.id - Warga Dusun Ciaur RT 02 RW 05 Desa Gintungreja, Kecamatan Gandrungmangu, Cilacap, Jawa Tengah, Juminem (37) baru saja melahirkan bayi kembar tiga di RSU Duta Mulya Majenang, Sabtu (18/5/2019).
Lantaran nalurinya sebagai perempuan dan ibu, Juminem menerimanya sebagai anugerah dan rizki tak terkira. Sekalipun ia menjalani proses kehamilan dan persanilan yang lebih 'berat', buruh tani ini diberi kelancaran dan kekuatan, lahir dan batin.
Saat ini, ketiga bayi yang dilahirkan dalam kondisi sehat dan sempurna, begitu juga dengan dirinya.
Juminem bercerita, melahirkan bayi kembar tiga sekaligus, tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Meskipun diakuinya, masa kehamilan kala itu memang berbeda dengan pengalaman sebelumnya.
“Saat hamil, rasanya memang lebih berat. Kenaikan berat badan saat masuk usia enam bulan, dalam sebulan sampai 5 kg. Padahal pola makan biasa,” kata Juminem, ditemui di RSU Duta Mulya Majenang, Minggu (19/5/2019).
Istri dari Sakimin ini sudah dikarunai tiga anak, sebelum melahirkan bayi kembar ini.
"Sebelumnya tidak begitu," kata dia.
Kepastian akan melahirkan anak kembar, baru ia ketahui dari hasil USG pada usia kehamilan sekitar tujuh bulan. Namun yang ia ketahui, bayinya akan kembar dua.
Keyakinan akan melahirkan kembar dua, masih bertahan sampai menjalani proses persalinan. Hal berbeda baru dia rasakan, saat bayi kembar kedua telah dilahirkan.
Baca Juga: Juminem Lahirkan Bayi Laki-laki Kembar Tiga dalam Waku 10 Menit
“Setelah melahirkan dua, diperkirakan sudah selesai. Pihak medis juga mulai bersiap mengeluarkan ari-arinya,” ujar Juminem.
Namun ternyata, lanjut Juminem kondisi perut masih keras. Pihak medis yang menangani persalinan kemudian melakukan pengecekan lanjutan mengenai kondisi itu. “Ternyata masih satu lagi. Jadi setelah itu ngeden (mengejan) lagi,” kata dia.
Rasa haru, bahagia, beriring syukur pun bercampur kala itu. “Rasanya campuraduk. Tapi intinya seneng. Ini jadi berkah Ramadan, yang tadinya diperkirakan dua, bonus satu lagi,” tutur dia.
Roman kebahagiaan dan rasa syukur juga diutarakan suaminya, Sakimin. "Ini rezeki dari Tuhan, sehingga kami sukuri dan asuh dengan sekuat tenaga,'' kata buruh tani ini.
Sementara itu, Komisaris RSU Duta Mulya Tatang Mulyana mengatakan, kelahiran bayi kembar dipengaruhi sejumlah faktor. Utamanya faktor keturunan atau genetika dan rekayasa hormonal.
“Untuk genetika, memang ada keturunan,” kata Tatang Mulyana.
Berita Terkait
-
Juminem Lahirkan Bayi Laki-laki Kembar Tiga dalam Waku 10 Menit
-
Bayi Kembar di Bandung Barat Ini Diberi Nama Prabowo dan Sandiaga
-
Bayi Kembar yang Lahir Prematur Ini Berpelukan Seusai 27 Hari Terpisah
-
Tunggak Biaya Persalinan, Bayi Kembar Yulita Ditahan RS Malaysia
-
Lahir Di Mobil Sejuta Umat, 3 Bayi Kembar Ini Diberi Nama Avanza
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
130 Tahun BRI, Konsisten Tumbuh Bersama Rakyat dan Perkuat Ekonomi Inklusif
-
10 Tempat Wisata di Brebes yang Cocok untuk Liburan Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Borobudur Mawayang: Sujiwo Tejo dan Sindhunata Hidupkan Kisah Ambigu Sang Rahvana
-
5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
-
BRI Peduli Guyur Rp800 Juta, Wajah 4 Desa di Pemalang Kini Makin Ciamik