Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno | Welly Hidayat
Selasa, 04 Juni 2019 | 12:30 WIB
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo. [Suara.com/Welly Hidayat]

SuaraJawaTengah.id - Rofik Asharudin, pelaku bom bunuh diri Kartasura, diketahui menggunakan bom pinggang. Bom bunuh diri Rofik Asharudin meledakan diri di Pos Pantau Polres Sukoharjo di simpang Kartasura, Senin (3/6/2019) malam.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo menyatakan Rofik sebagai pelaku bom bunuh diri, setelah Densus 88 anti teror dan tim Laboratorium Forensik melakukan penggeledahan di rumah pelaku dan orang tua pelaku.

"Selain dari sidik jari juga dicocokan dari sidik jari yang ada di ijazah RA (Rofik Asharudin). Kemudian Densus 88 bersama Labfor melakukan penyitaan di kediaman orangtua pelaku, cukup banyak yang disita," kata Dedi di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (4/6/2019)

Dedi menjelaskan sejumlah barang bukti bahan-bahan bom pinggang yang disita dari rumah orang tua Rofik antara lain seperti, dua plastik isi belerang, satu plastik isi protasium florat, campuran blerang dengan protasium florat dan arang atau black powder di dalam dua boks di tupperware.

Baca Juga: Pelaku Bom Bunuh Diri Kartasura Bekerja Sebagai Penjual Gorengan

Selanjutnya, rangkaian elektronik ada empat tombol power, baterai, serbuk putih (bubuk mesiu), satu plastik arang, batu batere ukuran 9 volt, charger baterai 3,7 volt, satu pipa ukuran diameter dua centimeter panjang 15 centimeter, detonator manual warna putih dengan kabel warna hijau dan putih, serta ada solder dan sisa paku.

"Jadi dicek ulang kembali dari labfor sisa serbuk yang melekat di tubuh pelaku baik di sekitar perut maupun luka di tangan sebelah kanan, identik. Kemudian yang ditemukan di kediaman pelaku identik," ujar Dedi

Untuk diketahui, Rofik melakukan bom bunuh diri di Pos Pengamanan Mudik Lebaran di Kartasura.

Rofik Asharudin kini tengah dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, Semarang. Dalam keseharian, Rofik Asharudin dan keluarganya dikenal sebagai pribadi tertutup. Kepala Desa Wirogunan, Marjono mengatakan, Rofik dan keluarganya jarang bersosialisasi dengan tetangga di lingkungan sekitar.

Baca Juga: Bom Bunuh Diri Kartasura Berjenis Low Explosive, Bikin Bomber Sampai Kritis

Load More