SuaraJawaTengah.id - Sri Rahayu tidak pernah mengira jika, Minggu (16/6/2019) malam menjadi kebersamaan yang terakhir dengan DN (25), mahasiswi S2 UNS yang tewas dengan cara gantung diri di indekos.
Seperti hari-hari sebelumnya, Ayu, DN dan dua teman indekos ngobrol di kamar DN sampai larut malam. Ayu meninggalkan kamar kos DN yang berada di lantai satu sekira pukul 23.00 WIB. Itu pun karena teman yang lain juga sudah beranjak lebih dulu.
Keesokan harinya, sekitar pukul 11.00 WIB, Ayu berniat memesan makanan melalui aplikasi online. Seperti biasa, Ayu menawarkan kepada teman-teman jika ingin memesan makanan. Termasuk salah satunya DN.
Karena berbeda lorong kamar, Ayu pun mengirim pesan WhatsApp ke DN. Pesan tersebut masuk, tetapi tidak segera dibaca oleh DN. Setelah ditunggu beberapa lama, Ayu pun mencoba mengecek ke kamar DN. Ayu membuka pintu kamar, untuk melihat kondisi DN.
Baca Juga: Dikenal Ramah, Mahasiswa S2 Gantung Diri Bikin Syok Penjaga Indekos
“Memang setiap malam kamar DN ini tidak pernah dikunci. Jadi saya bisa membuka dan melihat di dalamnya,” kata Ayu saat ditemui Suara.com, Selasa (18/6/2019).
Ayu menambahkan, siang itu, dia melihat posisi DN berdiri. Namun, Ayu belum sadar bahwa apa yang dilihat tersebut adalah mayat DN. Bahkan, Ayu masih saja menanyakan mengenai pesan makanan.
“Saya tanya ke DN mau ikut pesan makanan tidak. Karena saya melihat dia sedang berdiri di dekat ventilasi kamar. Tapi tidak segera dijawab,” ucapnya.
Lalu, masih kata Ayu, saya melihat ternyata DN sudah tergantung. Karena syok, Ayu pun berlari dan memberitahukan kepada teman lainnya.
“Saya minta teman lain agar mengecek, apa benar apa yang saya lihat. Dan ternyata benar, saya langsung menangis, saya tidak menyangka,” katanya.
Baca Juga: Diduga Alami Depresi, Seorang Mahasiswi Nekat Gantung Diri
Menurut Ayu, malam itu kondisi kejiwaan DN cukup bagus. Sehingga, tidak ada kecurigaan atau apapun akan hal terburuk yang mungkin dilakukan oleh DN.
Berita Terkait
-
Perwira Israel Bunuh Diri Setelah Dipanggil Tugas Aktif, Picu Kekhawatiran Lonjakan Kasus Serupa
-
Detik-Detik Ibu dan 2 Anak Lompat dari Air Terjun Niagara, Rekaman CCTV Terungkap?
-
Novel Second Sister: Penyelidikan Dugaan Bunuh Diri Akibat Cyber Bullying
-
Novel Awan-Awan di Atas Kepala Kita: Bunuh Diri saat Ulang Tahun ke-19
-
Ibu dan Anak di Karawang Tewas Gantung Diri, Suami Baru Pulang Kerja Langsung Syok Berat
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Jordi Onsu Terang-terangan Ngaku Temukan Ketenangan dalam Islam
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
Pilihan
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
-
Review DADOO: Nostalgia Game Ular Tangga yang Bisa Main Multiplayer Secara Online
-
Lucky Hakim Sebut Indramayu Daerah Termiskin & Bupatinya Terkaya di Jabar, Cek Faktanya
Terkini
-
Jelang Nataru, Polisi Batasi Operasional Truk di Jateng
-
Target 2045: Semarang Bangun Kota Tangguh Bencana dan Berdaya Saing Global
-
Semen Gresik Tebar Kebaikan, Bantu Pedagang Sayur Keliling di Rembang Tingkatkan Penghasilan
-
Ramai-ramai ke Rumah Jokowi, Calon Kepala Daerah Diminta Fokus pada Isu Mendasar dan Prioritas Lokal
-
BMKG Semarang Ingatkan Potensi Banjir Rob di Pantura Jawa Tengah pada Puncak Musim Hujan