
SuaraJawaTengah.id - Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) Jakarta, menyebut ada penyusupan pergerakan radikalisme kelompok Islam eksklusif trans nasional pada kampus Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.
Mewakili Rektor Undip, Kepala UPT Humas dan Media Nuswantoro, saat dikonfirmasi mengaku belum bisa memberikan komentar banyak terkait hasil penelitian tersebut. Menurutnya, hasil penelitian hanya dapat dijawab dengan hasil penelitian.
"Terkait dengan hasil penelitian, kami belum membaca, jadi tidak bisa memberikan komentar. Sebagai masyarakat akademis, hasil penelitian hanya dapat dijawab dengan hasil penelitian," terang Nuswantoro, Kamis (27/6/2019).
Meski demikian, Undip sudah memilki regulasi tersendiri dalam membentengi dari paham-paham dan pergerakan radikalisme untuk tidak berkembang di dalam kampus.
Baca Juga: UNY Diduga Terpapar Islam Radikal, Rektor: Saya Ragukan Penelitian Itu
"Kami punya SK Rektor nomor 823/UN7.P/HK/2018, sebagai langkah nyata antispatif dan pencegahan dini untuk penyebaran paham radikalisme di kampus," katanya.
Melalui SK Rektor tersebut, kampus bisa bertindak jika memang terbukti ada mahasiswa atau civitas akademika yang menyebarkan paham paham radikalisme akan dikenai sanksi.
"Pasti akan diberikan sanksi sesuai dengan Peraturan Rektor atau Peraturan Disiplin ASN kalau itu menyangkut dosen atau tendik Undip," tuturnya.
Hasil penelitian juga menyebut jika penyusupan dilakukan beberapa pergerakan kelompok Islam seperti Salafi, KAMMI, dan Gema Pembebasan, yang menyusup pada unit kegiatan mahasiswa (UKM) sepeti BEM, HMJ, Masjid Kampus, dan lainnya. Undip menyatakan organisasi tersebut tidak dipungkiri keberadaannya di dalam kampus.
"Dalam dinamika kampus, tidak dipungkiri ada organisasi-organisasi eksta macam HMI, KAMMI, GMNI, PMII, PMKRI dan lainnya. Sepanjang kegiatan mereka tidak menabrak aturan kampus, boleh saja berkegiatan dan melakukan pengkaderan asal tidak menyebarkan mendasarkan paham-paham komunis dan radikalisme," bebernya.
Baca Juga: Ustaz Felix Siauw: Wajah Saya Unyu-unyu, Masih Dikira Radikal
Pihaknya meyakini paham radikalisme di Undip tidak berkembang. Pasalnya, sejak awal calon mahasiswa betul-betul diseleksi saat pendaftaran, perkuliahan, unit kegiatan kampus dan sampai lulus.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Menkominfo Akui Platform Meta Jadi Sarang Konten Radikalisme dan Terorisme
-
Di Muktamar Sufi Internasional 2023, Ganjar Menilai Pendidikan dan Perekonomian Bisa Bentengi Radikalisme
-
Ganjar Sebut Pendidikan dan Perekonomian Sebagai Benteng Cegah Radikalisme
-
Tangkal Radikalisme dan Terorisme, Kemendagri Gelar FGD
-
Erick Thohir Diyakini Mampu Perangi Radikalisme
Terpopuler
- Pascal Struijk Aneh dengan Orang Indonesia: Kok Mereka Bisa Tahu
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Memutuskan Pindah Homebase Musim Depan, Dua Tim Promosi Angkat Kaki
- Pascal Struijk: Saya Pasti Akan Memilih Belanda
- Bakal Bela Timnas Indonesia, Pascal Struijk: Saya Tak Akan Berubah Pikiran
- Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp60 Jutaan: Pilihan untuk Keluarga Baru, Lengkap Perkiraan Pajak
Pilihan
-
Geely Auto Luncurkan Galaxy Cruiser, Mobil Berteknologi Full AI di Auto Shanghai 2025
-
Jakmania Bersuara: Lika Liku Sebarkan Virus Orange di Kandang Maung Bandung
-
Ikuti Jejak Doan Van Hau, Bintang Thailand Kena Karma Usai Senggol Timnas Indonesia?
-
Hasil BRI Liga 1: Dibantai Borneo FC, PSIS Semarang Makin Terbenam di Zona Degradasi
-
5 Rekomendasi HP dengan Kecerahan Layar Maksimal di Atas 1000 Nits, Jelas dan Terang di Luar Ruangan
Terkini
-
Segera Klaim Link Saldo DANA Kaget Ini! Rezeki Digital Buat Isi Dompet Tanpa Harus Ngutang
-
Kisah Pesugihan Kepala Desa di Jawa Tengah, Endingnya Menyeramkan!
-
Menjaga Nafas Alam: Gunung Slamet Diusulkan Jadi Taman Nasional Demi Ketahanan Air dan Pangan
-
Ramalan Weton Jumat Pahing dalam Primbon Jawa
-
Link Saldo DANA Kaget Hari Ini: Tambahan Cuan Digital Buat Beli Ngopi dan Top Up Game!