Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 27 Juni 2019 | 14:24 WIB
Ilustrasi radikalisme. [Shutterstock]

"Ditanamkan nilai-nilai Pancasila baik selama perkuliahan maupun dalam kegiatan-kegiatan UKM atau kemahasiawaan yang diijinkan berkembang di kampus," ujarnya.

Pihaknya juga mengaku tak bisa melarang maupun mencekal organisasi kelompok pergerakan yang diungkap LPPM Unusia Jakarta.

"UNDIP itu PTN-BH yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dengan menghargai keberagaman dalam bingkai NKRI. Sekali lagi, sebagai masyarakat akademis, hasil penelitian hanya dapat dijawab dengan hasil penelitian," tandasnya kembali.

Sebelumnya, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) Jakarta menemukan bahwa ada kelompok Islam eksklusif trans nasional di delapan Perguruan Tinggi Negeri. Pergerakan ini dikhawatirkan bisa menumbuhkan radikalisme di kalangan mahasiswa.

Baca Juga: UNY Diduga Terpapar Islam Radikal, Rektor: Saya Ragukan Penelitian Itu

Peneliti LPPM UNUSIA Naeni Amanulloh menyebut delapan kampus tersebut ialah UNS Surakarta, IAIN Surakarta, UNDIP Semarang, UNNES Semarang, UGM Yogyakarta, UNY Yogyakarta, Unsoed Purwokerto, dan IAIN Purwokerto.

Kontributor : Adam Iyasa

Load More