Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo
Jum'at, 02 Agustus 2019 | 11:05 WIB
Ratusan driver online GoCar melakukan aksi di depan kantor perwakilan PT. Karya Anak Negeri (Gojek Indonesia) yang ada di Jalan Jenderal Sudirman Semarang, Jawa Tengah. (Suara.com/Adam Ilyas)

SuaraJawaTengah.id - Ratusan driver online GoCar melakukan aksi dengan cara mengepung kantor perwakilan PT. Karya Anak Negeri (Gojek Indonesia) yang ada di Jalan Jenderal Sudirman Semarang, Jawa Tengah. Mereka berusaha masuk dari berbagai akses, baik depan maupun pintu belakang.

Berdasarkan pantauan Suara.com di lokasi, ratusan driver GoCar itu mengepung dua akses pintu masuk kantor Gojek. Mereka berusaha memasuki halaman kantor namun dicegah oleh sekuriti dan polisi.

Suasana sempat memanas saat mereka dilarang masuk dan nekat akan menaiki pagar. Aksi saling teriak dan umpat tak bisa dihindarkan bahkan berusaha untuk maniku pagar kantor.

"Kalian jangan anarkhis, tetap di depan saja, perwakilan yang boleh masuk," kata seorang petugas polisi.

Baca Juga: Postingan Gojek Soal Tipe Pelupa Jadi Sorotan Warganet

Namun aksi kembali memanas saat salah seorang driver GoCar berhasil menerobos pintu belakang kantor, petugas polisi langsung meringkus. Aksi polisi ditanggapi driver lainnya yang ada di belakang dan di depan kantor dengan mendorong pagar dan saling tuding.

"Lepaskan, jangan seperti itu, kami damai tidak merusak," kata driver online dalam barisan demo.

Koordinator aksi Indrawan Wiratmo kemudian meminta pada pihak sekuriti untuk segera ditemui dengan pihak manajemen Gojek Indonesia. Pihaknya telah menyiapkan 10 perwakilan untuk melakukan mediasi di dalam kantor Gojek.

"Kami minta perwakilan menemui kami, kami tidak tanggung jawab mendorong pagar," katanya dengan pengeras suara.

Ilustrasi pengemudi taksi daring (online) dari berbagai komunitas melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (28/3/2018). [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]

Dalam aksinya ratusan driver GoCar menuntut keadilan terhadap skema baru yang diterapkan perusahaan. Skema baru dirasa memberatkan bahkan membunuh perlahan mitra kerja.

Baca Juga: Disebutkan Didanai Singapura, Begini Klarifikasi Gojek

"Ini tindakan sewenang-wenang, kita mitra tidak pernah diajak bicara. Ini skema baru membunuh mitra pelan-pelan. Sangat berat skema baru itu," katanya.

Load More