SuaraJawaTengah.id - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merilis status Gunung Slamet dari normal ke waspada pada Jumat (9/8/19). Dengan adanya pengumuman tersebut, beberapa jalur pendakian ke Gunung Slamet di sisi utara ditutup sementara.
Di antaranya di pendakian Jalur Permadi Dukuh Guci, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal dan Kaliwadas, Kabupaten Brebes. Jalur yang menjadi akses pengibaran bendera pada hari kemerdekaan depan pun ditutup sementara.
Salah satu pendaki via Kaliwadas Ria (33) mengatakan, jalur telah ditutup pada pukul 14.24 WIB. Praktis para pendaki yang sedang naik pun diminta turun.
"Iya semua ditutup mas. Yang lagi naik diminta turun," katanya, Jumat (9/8/19).
Meski begitu, ia tidak mengetahui jumlah pasti pendaki yang sedang naik tersebut. Namun yang jelas, kata dia penutupan sementara tersebut dilakukan secara serentak. Jefri salah satu pendaki tersebut mengaku tidak mendapatkan aktifitas yang mencurigakan di titik kawah. Ia hanya memantau ada angin yang menjadi kencang di puncak gunung.
"Nggak ada aktifitas yg mencurigakan di titik kawah puncak gunung slamet, cuma angin sedikit kenceng di puncak," katanya.
Ketua Permadi Kabupaten Tegal Ali Burhan juga membenarkan adanya penutupan sementara. Ia dan teman-temannya segera memberitahu kepada pendaki yang ada di atas.
"Hari ini turun enam orang pendaki. Dari Jakarta dan sekitarnya. Mereka turun via Permadi," katanya.
Burhan mengaku, enam pendaki tersebut tepat turun pukul 17.30 WIB. Mereka sendiri berangkat pada Kamis (8/8/19).
Baca Juga: Status Gunung Slamet Waspada, Masyarakat Diminta Tak Terpancing Hoaks
Dengan meningkatnya status, kata dia belum bisa memastikan jadi atau tidaknya upacara kemerdekaan di Gunung Slamet. Burhan mengaku, kegiatan tersebut akan dilaksanakan menyesuaikan situasi terbaru.
"Masih menunggu perkembangan selanjutnya mas," katanya singkat.
Perlu diketahui, PVMBG mengimbau kepada pendaki agar tidak melakukan aktifitas wisata maupun upacara kemerdekaan 17 Agustus. Pasalnya kawah puncak Gunung Slamet yang kini dalam status Waspada.
"Tingkat Gunung Slamet dinaikkan dari level I (normal) menjadi level II (waspada) terhitung sejak 9 Agustus 2019 pukul 09.00 WIB. Dalam level ini direkomendasikan agar masyarakat dan pengunjung tidak berada dalam radius dua kilometer dari kawah Puncak Gunung Slamet," tulis keterangan dari PVMBG.
Kontributor : Reza Abineri
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025